Gunung Ranai Semakin Diminati Wisatawan,  Sampah Berserakan Bikin Pengelola Resah dan Prihatin

Pengelola wisata Gunung Ranai mengaku resah dan prihatin dengan sampah yang berserakan dari oknum pengunjung yang tidak bertanggung jawab.

Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Prawira Maulana
Birri
Sampah yang berhasil dikumpulkan dan dibawa turun oleh tim pengelola. Mereka menyayangkan kesadaran pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan masih rendah. 

Laporan Wartawan Tribun Batam, Birri Fikrudin

TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Destinasi wisata Gunung Ranai di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau kini semakin diminati wisatawan lokal untuk menghabiskan waktu libur akhir pekan. 

Setiap Sabtu dan Minggu, kawasan ini dipadati pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam air terjun maupun mendaki hingga ke puncak gunung.

Namun, di balik tingginya animo masyarakat dan panorama indah yang ditawarkan, pengelola dibuat gelisah oleh ulah sebagian pengunjung yang meninggalkan sampah sembarangan.

"Memang akhir-akhir ini Gunung Ranai sangat ramai, terutama pada hari Sabtu dan Minggu," ujar Fikri, salah seorang anggota pengelola wisata Gunung Ranai, kepada Tribunbatam.id Senin (28/4/2025).

Ia menjelaskan, pada Sabtu (26/4) jumlah pengunjung yang datang tercatat sekitar 56 orang, dan meningkat hingga mencapai sekira 100 orang pada hari Minggunya.

Menurutnya, kebanyakan pengunjung datang bersama keluarga untuk menikmati air terjun, sementara pendakian ke puncak lebih banyak dilakukan kalangan muda-mudi dan pelajar.

"Karena kalau ke air terjun dari parkiran itu sekitar 700 meter. Sementara kalau ke puncak Gunung Ranai, jaraknya sekitar 2,2 kilometer," tambahnya.

Fasilitas yang cukup memadai seperti mushalla, toilet, jalur pedestrian, area parkir, dan pendopo turut menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. 

Namun, Fikri menyayangkan masih rendahnya kesadaran pengunjung untuk menjaga kebersihan lingkungan.

"Banyak oknum pengunjung yang tidak bertanggung jawab membuang sampah sembarangan, padahal sudah ada imbauan. Kita sebagai pengelola merasa sangat resah dan prihatin dengan kondisi Gunung Ranai," ungkapnya.

Kesadaran untuk membawa kembali sampah masing-masing hanya dimiliki oleh segelintir pendaki. 

Sementara sebagian besar lainnya, justru meninggalkan sampah di sepanjang jalur maupun area wisata.

"Bahkan khusus pekan ini saja, kami mengumpulkan sekitar 10 kantong besar dan 20 kantong kecil sampah dari jalur pendakian dan area wisata," tambahnya.

Tak hanya pengelola lanjut Fikri, keluhan juga kerap datang dari para pendaki yang mengaku miris dengan banyaknya sampah yang berserakan. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved