Pernyataan Pangdam II Sriwijaya soal 3 Polisi Ditembak di Way Kanan, Begini Nasib 2 Oknum TNI

TRIBUNBATAM.id - Berikut ini adalah pernyataan lengkap Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis terkait penembakan tiga polisi yang diduga dilakukan oleh dua oknum prajurit TNI.

Tragedi beradarah tersebut terjadi ketika anggota Polsek Negara Batin menggerebek arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung.

Ketiga korban penembakan itu adalah Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto, anggota Polsek Negara Batin, Bripka Petrus Apriyanto dan Bripda M. Ghalib Surya Ganta.

Sedangkan dua terduga pelaku yaitu Kopka Basar dan Peltu Lubis kini sudah ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Mako Kodim 0427/Way Kanan.

Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis mengatakan, kedua anggota TNI tersebut masih berstatus sebagai saksi. 

Hal itu diungkapkan Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025). 

Konferensi pers digelar terkait kasus tindak pidana perjudian jenis sabung ayam dan penembakan tiga polisi yang terjadi di Way Kanan. 

Untuk menetapkan Kopka Basar dan Peltu Lubis sebagai tersangka perlu adanya barang bukti serta kesaksian yang kuat.

"Dua terduga pelaku ini statusnya sebagai saksi. Sejauh ini masih dimintai keterangan, karena untuk menetapkan pelaku sebagai tersangka perlu didukung dengan barang bukti," kata Ujang.

Mayjen TNI Ujang Darwis lantas menegaskan bahwa kedua terduga pelaku sedang diperiksa.

Dia menegaskan apabila terbukti, pelaku akan ditetapkan sebagai tersangka dan diproses sesuai hukum yang berlaku. 

"Sejauh ini terdapat dua oknum yang terduga pelaku sedang diamankan di Denpom Lampung untuk dilakukan proses pemeriksaan lanjutan," pungkasnya.

Baca juga: Momen Mencekam Penembakan 3 Polisi di Way Kanan, Mulai Informasi dari Pesan WA hingga Baku Tembak

Pangdam berharap hasil investigasi dapat segera dirampungkan agar penyebab utama kejadian ini bisa diketahui. 

"Saat ini, temuan barang bukti di lapangan menunjukkan adanya tiga jenis selongsong peluru, yang berarti ada tiga jenis senjata yang digunakan. Pengakuan sementara menyebutkan bahwa senjata tersebut adalah senjata rakitan, namun kami masih akan melakukan verifikasi lebih lanjut," ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa dua oknum yang menyerahkan diri masih berstatus aktif di institusinya.