UMRAH Buka Pendaftaran Mahasiswa Jalur Mandiri untuk Prodi Baru Teknik Sipil dan PWK
UMRAH buka dua prodi baru untuk Teknik Sipil dan Perencanaan Wilayah Kota (PWK) di bawah Fakultas Teknik. Mahasiswa daftar lewat jalur mandiri
Penulis: Yuki Vegoeista | Editor: Dewi Haryati
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id – Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) di Tanjungpinang, resmi membuka dua program studi (prodi) baru di bawah Fakultas Teknik. Yakni Teknik Sipil dan Perencanaan Wilayah Kota (PWK).
Hal ini disampaikan oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Perencanaan UMRAH, Tengku Said Raza’i, dalam wawancara terbarunya.
Pembukaan dua prodi ini merupakan bagian dari pengembangan institusi dan dilakukan setelah memperoleh izin dari Kementerian pada awal tahun 2025, tepatnya sebelum Lebaran 1446 Hijriah.
Selain dua prodi tersebut, UMRAH sebenarnya juga mengajukan pembukaan prodi Arsitektur, namun baru dua yang mendapat izin resmi.
Baca juga: Prodi Ilmu Hukum di UMRAH Tanjungpinang Gandeng Peradi Gelar Pendidikan Khusus Profesi Advokat
“Fakultas Teknik tidak termasuk dalam fakultas yang terkena moratorium pembukaan prodi. Jadi kita ajukan tiga, baru dua yang lolos,” ujar Raza’i saat dijumpai di ruangannya, Senin (14/4/2025).
Dengan waktu yang terbatas dan sistem seleksi nasional (SNBP dan SNBT) yang telah berakhir, penerimaan mahasiswa baru untuk dua prodi ini hanya akan dilakukan melalui jalur Mandiri.
“Sesuai ketentuan, untuk program studi baru, kita hanya bisa menerima satu kelas, yakni maksimal 40 mahasiswa per prodi, dan semuanya melalui jalur Mandiri,” ungkapnya.
Khususnya untuk Teknik Sipil dan PWK di UMRAH, pendekatan keilmuan akan diarahkan secara spesifik pada pengembangan kawasan maritim.
Hal ini sesuai dengan visi kampus sebagai universitas maritim satu-satunya di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
“Misalnya pembangunan jembatan, perumahan pesisir, bangunan lepas pantai – semuanya akan difokuskan ke wilayah maritim. Bahkan konsep perencanaan wilayah pun diarahkan ke pesisir, berbeda dari pendekatan di perguruan tinggi lain,” tambah Raza’i.
Terkait fasilitas dan sumber daya manusia, UMRAH telah memenuhi standar minimal lima dosen untuk masing-masing prodi baru.
Namun, pengembangan sarana dan prasarana, seperti laboratorium dan ruang kuliah khusus, masih dalam tahap perencanaan dan akan difokuskan mulai tahun depan, seiring masuknya mahasiswa ke semester spesialisasi.
Untuk biaya kuliah, UMRAH menerapkan sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang disesuaikan dengan kemampuan ekonomi orang tua.
“UKT kita berkisar antara Rp500.000 hingga Rp5,5 juta per semester, tanpa ada pungutan lain, karena kita adalah PTN,” ujarnya.
Dengan pembukaan dua prodi baru ini, jumlah total program studi di UMRAH kini menjadi 34, tersebar di enam fakultas.
Baca juga: Dua Mahasiswi UMRAH Tanjungpinang Lolos Ikuti Summer Course Hiroshima University Jepang
Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang
jalur mandiri
Teknik Sipil
Perencanaan Wilayah Kota
Generasi Sehat, Generasi Herbal: Komix Herbal Ajak Gen-Z di Kepulauan Riau Mengenal Herbal |
![]() |
---|
Polresta Tanjungpinang Bersinar di Ajang Nasional, Andri Surianto Tersenyum Raih Juara I |
![]() |
---|
Reses DPRD Tanjungpinang VIRAL di Kepri, Sekwan: Tak Ada Intervensi |
![]() |
---|
Kronologi Tiga Napi Lapas Umum Kelas IIA Tanjungpinang Ketahuan Konsumsi Sabu-Sabu |
![]() |
---|
Rokok Non Cukai Masih Menjamur di Bintan dan Tanjungpinang, Masyarakat Diminta Jangan Beli Lagi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.