KONFLIK DI REMPANG
Menteri Transmigrasi RI Sebut Program Transmigrasi Lokal Buat Warga Rempang Batam Bersifat Sukarela
Menteri Transmigrasi RI saat dialog dengan perwakilan warga Rempang, Jumat (18/4) menyebut warga sepakat investasi masuk selama tidak digusur.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Menteri Transmigrasi Republik Indonesia, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanegara menegaskan jika program transmigrasi lokal bersifat sukarela tanpa ada paksaan.
Saat berdialog dengan warga Batam, Rempang dan Galang (Barelang) di Rempang, Jumat (18/4), Menteri Transmigrasi RI, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanegara sangat menghargai keputusan warga atas pilihannya.
Transmigrasi lokal yang ia canangkan untuk warga Rempang menurutnya bukan hanya sekedar memindahkan penduduk.
Tapi secara penuh memperhatikan kesejahteraannya mulai dari pendampingan hingga meningkatkan ekonominya.
"Transformasi Paradigma Baru Transmigrasi ini bertujuan untuk menciptakan pusat-pusat kawasan ekonomi yang berorientasi pada skala industri dan hilirisasi produk unggulan kawasan," ucap Menteri Transmigrasi RI, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanegara.
Baca juga: Menteri Transmigrasi Ingatkan PT MEG Soal Warga Rempang Batam: Hindari Pemaksaan
Adapun fokus pada transmigrasi lokasi di antaranya Hilirisasi Komoditas Unggulan, Kementerian Transmigrasi mendorong pengolahan produk-produk unggulan dari kawasan yang memiliki nilai tambah tinggi.
Sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan daya saing di pasar yang lebih luas.
Dalam diskusi bersama perwakilan warga Batam, Rempang dan Galang (Barelang), Menteri Transmigrasi RI mengungkap jika warga sepakat menerima masuknya investasi serta program transmigrasi lokasi, selama tidak digeser atau digusur.
“Esensinya saya tangkap bahwa pada prinsipnya masyarakat tidak menolak investasi asal tidak digusur dan digeser, betul ya ?” kata Menteri Iftitah, yang disambut dengan persetujuan para wakil warga Barelang.
Musyawarah berjalan dengan kondusif dan konstruktif sehingga jadi titik terang bagi Kementerian Transmigrasi dan BP Batam dalam menjalankan program ke depannya.
Baca juga: Pemerintah Jadikan Rempang Daerah Transmigrasi, Ini Perbedaan dengan Relokasi Warga Tanjung Banun
Musyawarah Kampung ini menghadirkan sejumlah pihak baik yang setuju ataupun yang menolak relokasi, antara lain Organisasi/Mitra Pembangunan, Perwakilan Rukun Warga Kecamatan Galang dan Rempang, serta Tokoh Masyarakat Galang dan Rempang.
Sementara perwakilan masyarakat Galang dan Rempang, Gerisman berterima kasih atas Menteri Transmigrasi yang membuka ruang dialog.
“Kami mengucapkan terima kasih atas nama warga kepada Bapak Menteri untuk membuka ruang dialog untuk mencari solusi yang terbaik,” tutur Gerisman, salah satu tokoh masyarakat Galang dan Rempang melansir laman Instagram @kementrans.ri yang dilihat Sabtu (19/4/2025).
Data Badan Pengusahaan (BP) Batam hingga Kamis, 17 April 2025, terdapat 80 Kepala Keluarga (KK) terdampak proyek Rempang Eco City yang menempati rumah baru.
Itu setelah empat KK asal Rempang bersedian menempati hunian baru di Tanjung Banon.
Baca juga: Kekayaan Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Mencapai 112 Miliar, Punya 3 Mobil Seharga 3,4 M
TribunBreakingNews
breaking news batam hari ini
breaking news
Batam
Rempang
Menteri Transmigrasi
Rempang Eco City
Muhammad Iftitah Sulaiman
Warga Rempang Batam Orasi di Bawah Gapura Sembulang, Tolak Relokasi, Tagih Janji Soal Kampung Tua |
![]() |
---|
Bukan Ditolak, Ini Kata Kapolresta Barelang Soal Laporan Warga Rempang Kamis Lalu |
![]() |
---|
Nek Awe Tokoh Masyarakat Rempang Batam Datangi Polresta Barelang Dampingi Warga, Ada Apa? |
![]() |
---|
Tim Advokasi Solidaritas Rempang Kecam Pengusiran Warga dari Depan Kantor BP Batam |
![]() |
---|
Tiga Poin Surat Keberatan Perwakilan Warga Rempang ke BP Batam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.