Warga Baloi Kolam Tolak Kedatangan Polisi Bawa Surat Panggilan: Orangnya Tak di Rumah

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Suasana tegang kembali terjadi di kawasan Baloi Kolam, Kota Batam, Kepri, Senin (22/4/2025) sore. 

Itu saat sejumlah personel Polresta Barelang datang mengantarkan surat panggilan kepada warga. 

Kehadiran aparat ini sontak memicu kerumunan dan kemarahan warga.

Pantauan di lokasi, warga mulai berdatangan ke jalan arah rumah orang yang hendak diantarkan surat pemanggilan.

Beberapa di antaranya sempat beradu argumen dengan petugas.

"Kami tak bisa terima, orangnya tak ada di rumah. Serahkan sendiri sama yang disurati pak," ujar seorang warga di lokasi.

Warga sekitar terus berdatangan, bahkan rombongan emak-emak juga membawa pengeras suara dengan sirine yang kencang.

Baca juga: Breaking News, Baloi Kolam Batam Memanas Lagi, Kedatangan Polisi Picu Reaksi Warga

Hingga saat ini aksi warga Baloi Kolam masih berlangsung. 

Penjelasan Polisi

Sebelumnya diberitakan, Kasat Reskrim Polresta Barelang, AKP M Debby Tri Andrestian memberikan penjelasan mengenai kedatangan sejumlah polisi ke Baloi Kolam.

Ia menjelaskan jika kedatangan polisi untuk memberikan surat pemanggilan kepada sejumlah orang untuk diminta keterangannya sebagai saksi.

Menurutnya, ada laporan dari masyarakat terkait peristiwa yang terjadi di Baloi Kolam. 

Satu di antaranya pengrusakan rumah warga pada Kamis (17/4) hingga viral di medsos.

"Ada lebih dari lima orang. Kapasitasnya sebagai saksi," sebut AKP M Debby Tri Andrestian kepada TribunBatam.id.

Baca juga: Polemik Lahan di Baloi Kolam, Puspa Memilih Bertahan: Anak-Anak Saya Lahir di Sini

Selain ada yang menyerahkan surat panggilan itu secara langsung, ia menjelaskan jika ada beberapa surat panggilan kepada sejumlah orang yang akan disampaikan melalui Bhabinkamtibmas.

Kasat Reskrim Polresta Barelang itu juga menjelaskan mengenai alasan mereka datang beramai-ramai hingga memantik reaksi warga Baloi Kolam.

Ia menjelaskan jika ada beberapa laporan polisi yang masuk. 

Sehingga ditangani oleh sejumlah penyidik. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)