POLEMIK LAHAN TELUK BAKAU
Warga Teluk Bakau Batam Demo Depan Polresta Barelang: Ibu, Bapak Kenapa Gak Pulang?
Cerita lain terungkap dari Meriana (33), warga Teluk Bakau Batam saat demo di Polresta Barelang, Selasa (22/4/2025). Ia berjuang mencari keadilan.
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Seorang perempuan tampak berdiri di halaman Polresta Barelang saat aksi unjuk rasa warga Teluk Bakau, Kota Batam di sana, Selasa (22/4/2025) siang.
Tangannya menggenggam erat tangan anak laki-lakinya yang masih kecil.
Meski wajahnya terlihat lelah dan matanya sembab, ia terlihat masih semangat bersama sejumlah warga Teluk Bakau Batam lainnya.
Sorot matanya menyimpan harapan.
Harapan ia akan mendapatkan kabar tentang suaminya yang menghilang tanpa jejak bentrok antara warga Teluk Bakau dengan perwakilan PT Citra Tritunas Prakarsa.
Wanita itu bernama Meriana (33), seorang ibu rumah tangga dan ibu dari empat orang anak.
Ia tinggal di Teluk Bakau, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Suaminya, Vius Pati Bala, biasa bekerja di sebuah perusahaan di kawasan industri.
Sehari-hari, Vius menurutnya adalah ayah yang dikenal anak-anaknya sebagai penyayang dan rajin pulang kerja tepat waktu.
Namun sejak Senin (21/4) semua berubah.
Vius tak pulang tanpa kabar. Keberadaannya pun jadi misterius.
“Bapak pamit kerja seperti biasa, pukul 8 pagi,” ucap Meriana lirih saat ditemui di depan kantor polisi.
Biasanya, suaminya pulang pukul 5 sore, tapi sampai malam gak pulang-pulang.
Baca juga: Kondisi Terkini Teluk Bakau Batam Satu Hari Setelah Warga Bentrok dengan Perusahaan
Ponselnya sempat aktif pukul 2 siang, tapi setelah itu mati.
Ia bersama sang anak menunggu semalaman namun tak ada kabar.
Meriana sempat berpikir suaminya sedang lembur.
Namun firasat buruk mulai muncul saat anak-anaknya berulang kali mencoba menelepon sang ayah tanpa hasil.
"Anak saya sampai nelpon ratusan kali... gak dijawab. Mereka nanya terus, ‘Ibu, Bapak kenapa gak pulang?’ Saya gak bisa jawab,” ucapnya, suara bergetar.
Kecemasan makin besar.
Baca juga: Viral di Batam Bentrokan Teluk Bakau dengan PT, Emak-Emak Halangi Truk Hendak Menuang Tanah
Keluarga pun mulai mencari ke berbagai tempat.
Bahkan Ketua RW mereka ikut membantu.
Namun tidak ada yang tahu keberadaan Vius.
Hingga akhirnya, kabar itu datang – bukan dari polisi, bukan lewat surat. Tapi dari omongan tetangga yang mendengar Vius ditangkap.
“Saya kira suami saya kecelakaan, atau lebih parah lagi... saya sempat mikir dia sudah gak ada,” kata Meriana sambil menyeka air mata.
Harapannya makin besar setelah ia mendengar jika mahasiswa yang melihatnya di kantor polisi.
Baca juga: DPRD Batam Minta Aktivitas Perusahaan di Lahan Teluk Bakau Dihentikan, Picu Beragam Reaksi
Yang membuat hati Meriana remuk bukan hanya soal penangkapan suaminya, tapi bagaimana hal itu dilakukan.
Tidak ada petugas yang datang ke rumah. Tidak ada surat penangkapan.
Bahkan saat ia mendatangi kantor polisi pun, surat itu belum diberikan.
“Kalau benar suami saya bersalah, buktikan, saya akan terima. Tapi bukan begini caranya. Masa sudah ditahan satu hari baru mau kasih surat?” ujarnya, kali ini dengan nada lebih tegas, membentak petugas kepolisian.
Meriana seolah hilang kendali, ia meluapkan amarah dengan berteriak.
Baca juga: Perusahaan Sayangkan DPRD Batam Minta Aktivitas di Teluk Bakau Disetop Dulu, Dasarnya Apa?
Menurut penjelasan yang diterimanya secara lisan, suaminya diduga terlibat dalam sebuah bentrokan dan wajahnya terlihat dalam rekaman video yang beredar.
Namun bagi Meriana, informasi sepihak tanpa kejelasan prosedur hukum hanyalah menambah luka dan kekhawatiran yang sudah begitu dalam.
Pagi itu, tidak ada satupun dari keempat anak Meriana yang berangkat sekolah.
Mereka menangis, menunggu bapaknya yang biasanya mengantar atau setidaknya pulang membawa makanan kecil untuk mereka.
“Rumah jadi sunyi. Anak-anak terus tanya. Saya bilang Bapak sedang urusan, tapi mereka tahu saya bohong,” kata Meriana.
Meriana menuntut kejelasan dan transparansi.
Ia menyampaikan langsung keluhannya kepada Kanit IV Jatanras Polresta Barelang, AKP Ferry Supriadi yang kemudian menyatakan akan segera memberikan surat penangkapan resmi kepada keluarga.
Bagi Meriana, ini bukan sekadar soal prosedur.
Ini tentang martabat keluarganya, tentang keadilan, dan tentang anak-anak yang kehilangan sosok ayah hanya karena komunikasi yang terputus antara penegak hukum dan masyarakat.
“Saya cuma mau tahu keadaan suami saya. Saya mau dia baik-baik saja. Kalau memang salah, biar hukum yang bicara. Tapi jangan diam-diam. Kami juga punya hak tahu,” katanya lirih.
Siang itu, di tengah hiruk pikuk keramaian kantor polisi massa pengunjuk rasa tak henti menyerukan tuntutan untuk bertemu Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin.
"Pulangkan suami saya, jangan kalian semena-mena. Tangkap suami saya tanpa surat penangkapan. Dia bukan maling, dia bukan pembunuh," ungkap Meriana.
Meriana menyesalkan upaya kepolisian melakukan penculikan.
Menurut Meriana, seharusnya polisi harus melakukan langkah-langkah sesuai prosesur hukum.
Meski Meriana mengaku tak menahu tentang aturan hukum, namun penangkapan suaminya oleh kepolisian dinilai cacat hukum.
"Tetangga saya suaminya ikut ditangkap, tapi ada surat penangkapannya datang, dikasih surat. Bukan seperti suami saya, diculik dari tempat kerjanya," kata Meriana.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Barelang, AKP Debby Tri mengatakan, polisi menangkap dua orang buntut bentrokan yang terjadi di Teluk Bakau tersebut.
"Dua pelaku sudah kami amankan, sudah tersangka. Kami masih mengejar pelaku lainnya," jawab Debby singkat di Polresta Barelang. (TribunBatam.id/Bereslumbantobing)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
TribunBreakingNews
breaking news batam hari ini
breaking news
Batam
Teluk Bakau
Kecamatan Nongsa
Polresta Barelang
PT Citra Tritunas Prakarsa
Kasat Reskrim Minta Semua Pihak yang Terlibat Konflik Lahan di Nongsa untuk Kooperatif |
![]() |
---|
Breaking News, Warga Teluk Bakau Batam Unjuk Rasa Depan Polresta Barelang |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Teluk Bakau Batam Satu Hari Setelah Warga Bentrok dengan Perusahaan |
![]() |
---|
Viral di Batam Bentrokan Teluk Bakau dengan PT, Emak-Emak Halangi Truk Hendak Menuang Tanah |
![]() |
---|
DPRD Batam Minta Aktivitas Perusahaan di Lahan Teluk Bakau Dihentikan, Picu Beragam Reaksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.