PT MARUWA INDONESIA VIRAL
Karyawan PT Maruwa Datangi Gedung DPRD Batam, Buntut Gaji Tak Kunjung Dibayar
Karyawan PT Maruwa datang ke DPRD Batam bukan untuk bekerja, melainkan untuk menuntut keadilan atas gaji yang belum dibayarkan perusahaan sejak April
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id – Puluhan karyawan PT Maruwa Indonesia, perusahaan manufaktur yang berlokasi di kawasan industri Tanjunguncang Batam, mendatangi gedung DPRD Batam, Rabu (28/5/2025) sore.
Mereka datang bukan untuk bekerja, melainkan untuk menuntut keadilan atas gaji yang belum dibayarkan pihak perusahaan sejak April 2025 lalu.
Mengenakan seragam kerja dan didampingi oleh asosiasi serikat pekerja, para karyawan tersebut hadir untuk mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPRD Batam yang membidangi urusan tenaga kerja.
Ratusan pasang mata penuh harap memandangi ruang rapat yang menjadi tumpuan terakhir perjuangan mereka.
Baca juga: Disnaker Batam Minta PT Maruwa Penuhi Hak Karyawan: Perusahaan Harus Cari Uang Jika Kurang
Kekecewaan mendalam dirasakan para pekerja, setelah mereka dirumahkan tanpa kejelasan, tanpa gaji, dan mendapati perusahaan justru menghentikan produksi serta membawa likuidator ke pabrik.
"Kami sudah bekerja keras dari 1 sampai 30 April. Gaji kami biasanya dibayar tanggal 10 Mei, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan," ungkap seorang karyawan, Anti di dalam gedung DPRD.
"Kami cuma ingin hak kami dibayar. Anak kami butuh makan, air dan listrik sudah menunggak, sekolah juga butuh uang," ujar karyawan lainnya.
Karyawan lain, Aris Sianturi berharap persoalan ini dapat menemukan solusi. Sebab, para karyawan telah menanti untuk menentukan langkah selanjutnya.
"Yang kita harapkan, manajemen perusahaan terbuka. Mari duduk bersama mencarikan solusi. Bukan seperti ini. Saya sudah 18 tahun bekerja di sini," katanya.
Dari total 222 karyawan yang terdampak, 49 orang berstatus karyawan tetap sedangkan 173 lainnya adalah karyawan kontrak. Semua belum menerima gaji satu bulan penuh, dan kini hanya bisa menunggu jawaban yang tak kunjung pasti.
Perwakilan HRD PT Maruwa, Sumanti menyampaikan, pihaknya kini berharap DPRD Batam dapat menjembatani dan merespons persoalan yang tengah dihadapi para pekerja.
"Kami menyadari keresahan ini, dan kami datang ke DPRD untuk meminta solusi serta dukungan agar bisa menyampaikan kepada perusahaan dan menyelesaikan persoalan ini secara adil," ujarnya.
Baca juga: Nasib 205 Karyawan PT Maruwa di Batam Belum Jelas, 3 Kali Mediasi Berujung Buntu
Sumanti mengatakan, aksi demo karyawan yang sempat viral beberapa waktu lalu merupakan puncak kekesalan yang tak lagi terbendung.
"Kami sudah menanyakan soal gaji sejak tanggal 14 Mei. Tapi justru saat dijanjikan kejelasan pada 23 Mei, pihak perusahaan malah datang membawa likuidator. Di situ karyawan merasa frustasi dan akhirnya meluapkan emosi," tambahnya.
Hingga kini, para karyawan PT Maruwa itu telah berkumpul di gedung DPRD. Mereka akan segera mengikuti agenda RDP. (TribunBatam.id/bereslumantobing)
Upah Pekerja PT Maruwa Indonesia di Batam Belum Tuntas Bisa Dipidana, Disnaker Kepri Beri Penjelasan |
![]() |
---|
Nasib Upah Karyawan PT Maruwa Indonesia di Batam, Mediasi Gagal Gegara Petinggi Perusahaan Tak Hadir |
![]() |
---|
Petinggi PT Maruwa Absen saat RDP DPRD Batam, Imigrasi Sebut Tinggal Satu Orang Masih di Batam |
![]() |
---|
Komisi IV DPRD Batam RDP Polemik PT Maruwa Indonesia, VIRAL Gegara Hak Pekerja Belum Cair |
![]() |
---|
Disnaker Batam Minta PT Maruwa Penuhi Hak Karyawan: Perusahaan Harus Cari Uang Jika Kurang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.