PENGEROYOKAN DJ FIRST CLUB BATAM

DJ First Club Batam Ungkap Hal Mengejutkan, Pengeroyokan oleh Warga Vietnam Bukan yang Pertama

DJ First Club Batam korban pengeroyokan mengungkap hal mengejutkan. Kejadian di sana oleh warga Vietnam menurutnya bukan pertama kali terjadi.

|
TribunBatam.id/Bereslumbantobing
PENGEROYOKAN DJ FIRST CLUB BATAM - Stevanie (25), Disc Jockey alias DJ First Club Batam korban pengeroyokan warga Vietnam di RS Awal Bros, Minggu (8/6). Ia mengungkap jika penganiayaan dengan pelaku yang sama bukan pertama kali terjadi di tempat kerjanya itu. 

Dengan niat menjaga suasana kerja yang kondusif, Stevanie bersedia meminta maaf meski merasa tidak bersalah.

"Aku sudah rendah hati minta maaf baik-baik, pakai Google Translate ke bahasa Vietnam. Tapi malah dijawab dengan, ‘Aku mau pukul ini cewek,’ dan langsung aku dijambak, ditinju, dipukuli rame-rame," ucapnya lirih sambil menunjukkan luka-lukanya yang masih membiru.

Setelah sempat dilerai oleh sekuriti, ia berhasil keluar ruangan.

Baca juga: Hendak Kabur ke Singapura, 2 Wanita WNA Vietnam Terduga Pelaku Pengeroyokan DJ Diamankan Polisi

Namun kejadian belum berakhir.

Saat hendak pulang dan mengambil barang di backstage, ia kembali diserang di area parkir belakang klub.

"Leher saya luka, kepala benjol, wajah memar, tangan dan kaki lebam. Itu jelas terekam CCTv dan sudah diserahkan ke polisi," ujar wanita itu. 

Tapi yang paling sakit itu, lanjut dia bukan cuma fisik.

Di depan banyak orang, di tempat kerjanya ia merasa dipermalukan.

Stevanie mengaku mengalami trauma mendalam setelah kejadian itu.

Ia mengaku tak pernah bermasalah dengan siapa pun, bahkan menghindari konflik. 

Baca juga: Cerita Pilu DJ Stefani, Babak Belur Dikeroyok LC Asal Vietnam Usai Perform di First Club Batam

"Aku orangnya cuek, jarang punya masalah. Ini pertama kali aku dipukuli begitu, dan oleh sesama wanita pula. Aku trauma, takut kembali kerja," ungkapnya. 

Atas kejadian itu, permintaan Stevanie tak muluk-muluk.

Ia ingin pelaku dihukum dan tidak ada lagi kejadian serupa yang membuat pekerja merasa tidak aman di tempat kerjanya.

"Aku DJ, aku perempuan, aku kerja cari makan. Tapi malam itu, aku seperti bukan siapa-siapa. Dipukul, dihina, diseret-seret. Cuma karena mereka cemburu. Aku cuma ingin keadilan," harap warga Tiban, Kecamatan Sekupang ini. 

Ia juga menyayangkan pihak manajemen First Club Batam yang seolah tak memperdulikannya sebagai karyawan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved