PEMUSNAHAN DUA TON NARKOBA DI BATAM

Pemusnahan Narkoba di Batam, Petugas Hadang dan Tarik Tas Wartawan, Influencer Diistimewakan

Insiden terjadi saat pemusnahan narkoba di Alun-Alun Batam Centre, Kamis (12/6/2025). Petugas sempat hadang bahkan tarik tas wartawan.

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Ucik Suwaibah
PEMUSNAHAN NARKOBA DI BATAM - Liputan pemusnahan dua ton narkoba di Alun-Alun Batam Centre, Jalan Engku Putri, Kamis (12/6/2025). Oknum petugas sempat halangi wartawan saat hendak meliput bahkan menarik tas salah satu wartawan. Sementara, influencer diberi akses bebas. 

Nama Dewi Astutik muncul saat konferensi pers penyergapan yang dilakukan BNN dan didapati 2 ton sabu-sabu dari KM Sea Dragon Tarawa di perairan Karimun pada awal Mei 2025.

Melansir laman Instagram BNN RI, Demi Astutik bahkan sudah masuk Daftar Pencarian Orang alias DPO.

Selain ia, terdapat nama Wang Xiang Mink alias Miming atau yang dikenal dengan Fredy Pratama.

Dewi Astutik memang sudah lama menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Terakhir, berangkat di Kamboja.

Hal tersebut, diketahui berdasarkan hasil identifikasi.

Dewi Astutik Jaringan Golden Triangle

Sosok Dewi Astutik saat ini, masih berstatus DPO. 

Jaringan Narkotika Dewi Astuti ini, berbeda dengan sindikat Fredy Pratama yang juga menjadi buruan aparat hukum Indonesia.

Kepala BNN RI, Marthinus mengungkap jika Dewi Astutik sudah termonitor berkali-kali terlibat dalam peredaran gelap Narkotika.

Baca juga: Pemusnahan Narkoba di Batam Tampilkan 6 Tersangka, Fredy Pratama dan Dewi Astutik Masih Bebas

Marthinus menuturkan, Dewi Astutik diketahui kerap beroperasi di wilayah negara Golden Triangle.

Golden Triangle merupakan istilah untuk lokasi tiga negara yakni Laos, Myanmar, dan Thailand.

Kawasan ini dikenal sebagai Segitiga Emas karena penghasil utama opium dan heroin di Asia Tenggara. 

"Dari hasil analisa jaringan internasional, dia (Dewi Astuti) adalah Warga Negara Indonesia bergabung dengan jaringan Afrika dan sangat mungkin orang-orang yang ditangkap di Adis Ababa (Ethiopia) bagian dari sindikatnya dia," jelas Marthinus di kantornya, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (4/10/2024).

BNN sebelumnya memberikan red notice yang menjadikan Dewi Astutik buronan Interpol sejak 2024. 

Kepala BNN RI, Komjen. Pol. Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si sebelumnya merespons apakah peredaran ini masuk dalam jaringan gembong narkoba Fredy Pratama.

Baca juga: Warga Batam Datang Sejak Pagi Ingin Lihat Langsung Pemusnahan 2 Ton Narkoba di Engku Putri

Martinus mengatakan masih dalam pendalaman tim gabungan. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved