BERITA POPULER BATAM

Populer Hari Ini, Heboh Penjualan Pulau di Anambas, Pemkab Cek Kebenaran Informasinya

Heboh penjualan pulau di Anambas di situs asing, Pemkab cek kebenaran informasinya, bagian dari berita populer hari ini, Selasa (17/6)

|
Editor: Dewi Haryati
kolase tribunbatam.id
BERITA POPULER - Berita Populer Pilihan Tribun Batam Hari Ini, Selasa, 17 Juni 2025, di antaranya Wabup Anambas respons kabar penjualan pulau Anambas di situs asing 

TRIBUNBATAM.id - Heboh kabar penjualan pulau di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mendapat respons dari pemerintah setempat. 

Wakil Bupati (Wabup) Anambas Raja Bayu Febri Gunadian mengatakan, sudah mendengar isu tersebut dua hari belakangan ini. 

"Informasi itu sudah masuk ke kita dua hari ini. Hanya saja kami sedang mengecek kebenarannya," ucapnya saat diwawancarai Tribun Batam, Selasa (17/6/2025).

Informasi lain, dampak kecelakaan maut di Batam pada Senin (16/6) membuat warga Sekupang bereaksi.

Warga meminta pemerintah segera menutup U-turn atau putar balik satu arah depan Institut Teknologi Batam (ITEBA), lokasi kecelakaan maut di Batam itu secara permanen. 

Lokasi dekat kecelakaan maut di Batam ini dinilai sangat membahayakan, karena kerap digunakan pengendara motor untuk melawan arah, yang menyebabkan banyak kecelakaan.

Sementara itu, pilu kepergian Muhammad Alif Okto Karyanto (12), anak di Kecamatan Sagulung yang meninggal dunia dua jam setelah keluar dari RSUD Embung Fatimah Batam sedikit terobati.

Itu setelah sejumlah rombongan dari RSUD Embung Fatimah Batam mendatangi rumah duka di Kaveling Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (17/6/2025).

Di antara rombongan itu, Direktur RSUD Embung Fatimah Batam, drg. RR Sri Widjayanti Suryandari ikut hadir dalam kesempatan itu.

Tiga informasi ini bagian dari berita populer hari ini, Selasa (17/6/2025) yang mungkin terlewatkan bagi anda untuk membacanya. Berikut penjelasannya:

Manajemen RSUD Embung Fatimah Batam Kunjungi Rumah Alif, Humas: Kami Berduka

 

RSUD EMBUNG FATIMAH BATAM - Menajemen RSUD Embung Fatimah Batam saat mengunjungi rumah keluarga Muhammad Alif Okto Karyanto (12) di Kaveling Sei lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri, Selasa (17/6/2025). Alif meninggal dunia pada Minggu (15/6), dua jam setelah keluar dari RS milik pemerintah itu.
RSUD EMBUNG FATIMAH BATAM - Menajemen RSUD Embung Fatimah Batam saat mengunjungi rumah keluarga Muhammad Alif Okto Karyanto (12) di Kaveling Sei lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri, Selasa (17/6/2025). Alif meninggal dunia pada Minggu (15/6), dua jam setelah keluar dari RS milik pemerintah itu.(Dok Ellin Humas RSUD Embung Fatimah Batam)

 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam mendatangi kediaman Susanto dan Zulifitra, orang tua Muhammad Alif Okto Karyanto (12).

Anak di Batam yang beralamat di Kaveling Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) itu meninggal dunia pada Minggu (15/6) dini hari, dua jam setelah keluar dari RSUD Embung Fatimah.

Dugaan Alif (12) tak bisa mendapat layanan BPJS Kesehatan atas keluhan sesak napas disebut menjadi penyebab kematiannya.

Meski manajemen RSUD Embung Fatimah telah memberikan penjelasan mengenai layanan kesehatan yang mereka berikan.

"Sekarang kami masih berada di rumah duka, bertemu keluarga alm Alif," kata Ellin, Humas RSUD Embung Fatimah Batam, Selasa (17/6/2025).


Baca Selengkapnya

Keluarga Alif di Batam Terharu Direktur RSUD Embung Fatimah Datang Meminta Maaf: Hati Kami Terketuk

 

RSUD EMBUNG FATIMAH BATAM - Samsudin saat menerima kunjungan dari manajemen RSUD Embung Fatimah Batam di rumah Alif (12), Kaveling Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepir, Selasa (17/6/2025). Perwakilan keluarga terharu setelah Direktur RSUD Embung Fatimah Batam datang langsung dan meminta maaf kepada keluarga. Pihak keluarga sudah mengikhlaskan atas meninggalnya Alif.
RSUD EMBUNG FATIMAH BATAM - Samsudin saat menerima kunjungan dari manajemen RSUD Embung Fatimah Batam di rumah Alif (12), Kaveling Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepir, Selasa (17/6/2025). Perwakilan keluarga terharu setelah Direktur RSUD Embung Fatimah Batam datang langsung dan meminta maaf kepada keluarga. Pihak keluarga sudah mengikhlaskan atas meninggalnya Alif.(Dok Samsudin untuk Tribun Batam)

 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pilu kepergian Muhammad Alif Okto Karyanto (12), anak di Kecamatan Sagulung yang meninggal dunia dua jam setelah keluar dari RSUD Embung Fatimah Batam sedikit terobati.

Itu setelah sejumlah rombongan dari RSUD Embung Fatimah Batam mendatangi rumah duka di Kaveling Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (17/6/2025).

Di antara rombongan itu, Direktur RSUD Embung Fatimah Batam, drg. RR Sri Widjayanti Suryandari ikut hadir dalam kesempatan itu.

Samsudin, Ketua RW 10 Kaveling Sei Lekop sekaligus perwakilan keluarga mengaku terharu dengan kedatangan mereka.

Menurutnya, jika perwakilan RSUD Embung Fatimah Batam tidak juga datang, mereka akan terus mencari keadilan.


Baca Selengkapnya

Heboh Pulau di Anambas Dijual di Situs Asing, Wabup Raja Bayu: Kami Cek Kebenarannya

 

BERI TANGGAPAN - Wakil Bupati (Wabup) Anambas Raja Bayu Febri Gunadian memberi respons soal dugaan penjualan pulau di Anambas yang masuk dalam situs jual beli dan sewa pulau berbasis di Kanada, Selasa (17/6/2025).
BERI TANGGAPAN - Wakil Bupati (Wabup) Anambas Raja Bayu Febri Gunadian memberi respons soal dugaan penjualan pulau di Anambas yang masuk dalam situs jual beli dan sewa pulau berbasis di Kanada, Selasa (17/6/2025).(TRIBUNBATAM.id/Novenri Simanjuntak)

 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Heboh kabar penjualan pulau di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mendapat respons dari pemerintah setempat.

Wakil Bupati (Wabup) Anambas Raja Bayu Febri Gunadian mengatakan, sudah mendengar isu tersebut dua hari belakangan ini.

"Informasi itu sudah masuk ke kita dua hari ini. Hanya saja kami sedang mengecek kebenarannya," ucapnya saat diwawancarai Tribun Batam, Selasa (17/6/2025).

Verifikasi maupun validasi terhadap pulau yang dimaksud, sebutnya, ingin memastikan siapa pihak yang memiliki pulau tersebut.

Baca juga: Heboh Pulau di Anambas Kepri Dijual di Situs Asing, Kepala BP2D Doli Boniara Buka Suara

"Kita ingin pastikan apakah pulau itu sudah dimiliki pihak asing atau masih orang NKRI," ujarnya.

Raja Bayu mengungkapkan, tindak lanjut pengecekan ini, pihaknya akan melakukan pembahasan internal bersama dinas terkait dan berkoordinasi ke sejumlah pihak berwenang.

"Di situs itu menerangkan pulau itu ada di Anambas. Ada dua pulau, yang satu ukurannya besar dan satu ukuran kecil. Ini yang mau kita pastikan, soalnya katanya dekat dengan Pulau Bawah," tuturnya.


Baca Selengkapnya

Warga Singapura Tersangka Korupsi di Batam, Jual Lahan Fasum dan Fasos Bikin Pemko Rugi

 

KAJARI BATAM - Kepala Kejaksaan Negeri (KajarI) Batam, Dr. I Ketut Kasna Dedi, S.H., M.H saat ditemui di Kejari Batam, Selasa (17/6/2025). Penyidik Kejari Batam menetapkan seorang warga Singapura tersangka korupsi penjualan lahan fasum dan fasos di Perumahan Merlion Square.
KAJARI BATAM - Kepala Kejaksaan Negeri (KajarI) Batam, Dr. I Ketut Kasna Dedi, S.H., M.H saat ditemui di Kejari Batam, Selasa (17/6/2025). Penyidik Kejari Batam menetapkan seorang warga Singapura tersangka korupsi penjualan lahan fasum dan fasos di Perumahan Merlion Square.(TribunBatam.id/Ucik Suwaibah)

 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Seorang warga Singapura di Batam berinisial Ptp tampak menunduk ketika dibawa keluar Kejaksaan Negeri (Kejari) Batam menuju mobil tahanan.

Tangan warga Singapura tersangka korupsi di Batam itu terlihat terborgol.

Warga Singapura tersangka korupsi di Batam itu merupakan Manajer PT Sentek Indonesia sekaligus pengembang Perumahan Merlion Square di Kecamatan Batuaji, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Penyidik Kejari Batam menetapkan warga Singapura itu tersangka korupsi karena ia diduga menjual lahan fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) kepada warga Korea Selatan (Korsel) berinisial Kkj.

Ia merupakan Ketua Yayasan Suluh Mulia Pioner.


Baca Selengkapnya

Empat Alat Bukti Seret Warga Singapura di Batam Tersangka Korupsi Fasum Fasos Merlion Square

 

WARGA SINGAPURA TERSANGKA KORUPSI DI BATAM - Ptp, warga Singapura tersangka korupsi di Batam saat digiring menuju mobil tahanan Kejari Batam, Selasa (17/6/2025). Penyidik Kejaksaan Negeri Batam menetapkan warga Singapura manajer PT Sentek Indonesia sekaligus pengembang Perumahan Merlion Square tersangka fasum dan fasos Perumahan Merlion Square di Batuaji.
WARGA SINGAPURA TERSANGKA KORUPSI DI BATAM - Ptp, warga Singapura tersangka korupsi di Batam saat digiring menuju mobil tahanan Kejari Batam, Selasa (17/6/2025). Penyidik Kejaksaan Negeri Batam menetapkan warga Singapura manajer PT Sentek Indonesia sekaligus pengembang Perumahan Merlion Square tersangka fasum dan fasos Perumahan Merlion Square di Batuaji.(TribunBatam.id/Ucik Suwaibah)

 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Empat alat bukti yang dikantongi penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Batam menyeret seorang pria warga Singapura kini berstatus tersangka korupsi.

Pria warga Singapura di Batam tersebut menjadi tersangka kasus dugaan korupsi penyalahgunaan sarana prasarana fasilitas umum dan fasilitas sosial (fasum-fasos) milik di Perumahan Merlion Square, Kecamatan Batuaji.

Warga Singapura tersangka korupsi di Batam berinisial Ptp itu menjabat sebagai manajer di PT Sentek Indonesia, pengembang Perumahan Merlion Square. 

"Penydik Kejari Batam telah menemukan 4 alat bukti yang sah mulai dari keterangan saksi, ahli, surat, dan petunjuk. Berdasarkan alat bukti yang telah kami miliki, hari ini kami resmi menetapkan Saudara PTP sebagai tersangka dan melakukan penahanan,” ujar Kepala Kejari Batam, I Ketut Kasna Dedi, Selasa (17/6/2025).

Dalam proses pembangunan, terdapat ketentuan bahwa pengembang wajib menyerahkan fasum dan fasos kepada Pemerintah Kota Batam.


Baca Selengkapnya

Asa Suwanto, Ayah Anak di Batam Meninggal 2 Jam Usai Keluar dari RS Embung Fatimah: Cukup Anak Kami

 

BATAM - Suwanto, orangtua Almarhum Muhammad Alif Oktober Karyanto saat ditemui di rumahnya di Kaveling Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Kepri, Selasa (17/6/2025). Ia mencoba ikhlas dengan kepergian anak pertamanya yang meninggal dunia, dua jam setelah keluar dari RSUD Embung Fatimah.
BATAM - Suwanto, orangtua Almarhum Muhammad Alif Oktober Karyanto saat ditemui di rumahnya di Kaveling Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Kepri, Selasa (17/6/2025). Ia mencoba ikhlas dengan kepergian anak pertamanya yang meninggal dunia, dua jam setelah keluar dari RSUD Embung Fatimah.(TribunBatam.id/Pertanain Sitanggang)

 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Suwanto, ayah Muhammad Alif Oktober Karyanto (12) terlihat duduk.

Sesekali, ia menghela napasnya sambil menghela napasnya.

Ia mengaku sudah ikhlas dengan meninggalnya sang anak, dua jam setelah keluar dari RSUD Embung Fatimah Batam.

Meski ia harus memendam kesedihan dalam hatinya yang paling dalam atas kepergian buah hatinya itu.

Suwanto menceritakan jika semuanya sudah selesai.


Baca Selengkapnya

Buntut Kecelakaan Maut di Batam, Warga Desak Penutupan Permanen U-Turn Tiban Kampung

 

KECELAKAAN MAUT DI BATAM - Potret U-Turn satu arah depan kampus ITEBA Jalan Gajah Mada, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri, Selasa (17/6/2025). Warga sekitar sana meminta u-turn satu arah ditutup permanen.
KECELAKAAN MAUT DI BATAM - Potret U-Turn satu arah depan kampus ITEBA Jalan Gajah Mada, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri, Selasa (17/6/2025). Warga sekitar sana meminta u-turn satu arah ditutup permanen.(TribunBatam.id/Beres Lumbantobing)

 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Dampak kecelakaan maut di Batam pada Senin (16/6) membuat warga Sekupang bereaksi.

Ia meminta pemerintah segera menutup U-turn atau putar balik satu arah depan Institut Teknologi Batam (ITEBA), lokasi kecelakaan maut di Batam itu secara permanen. 

Lokasi dekat kecelakaan maut di Batam ini dinilai sangat membahayakan, karena kerap digunakan pengendara motor untuk melawan arah, yang menyebabkan banyak kecelakaan.

Warga Batam di sana cemas, jika ini dibiarkan bakal ada korban jiwa lainnya.

Pemerintah tak dapat hanya mengharapkan kesadaran masyarakat jika tidak ada sanksi tegas. 


Baca Selengkapnya


(Tribunbatam.id)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved