Penganiayaan ART di Batam

Cerita Awal Mula ART Asal Sumba di Batam Ketahuan Jadi Korban Penyiksaan Majikan

Cerita Tim Paguyuban Flobamora NTT, Awal Mula ART Asal Sumba di Batam Ketahuan Jadi Korban Penyiksaan Majikannya

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Mairi Nandarson
screenshot video facebook.com/jesicha.dendo
KASUS PENGANIAYAAN - Tangkapan layar saat Tim Paguyuban Flobamora mendapatkan Intan dalam kondisi tubuh penuh lebab karena dugaan penganiayaan oleh majikannya. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM  - Seorang asisten rumah tangga (ART) asal Loli, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), bernama Intan diduga menjadi korban penyiksaan oleh majikannya di kawasan perumahan elite Sukajadi, Blok 10 No. 40 Kota Batam. 

Peristiwa memilukan itu kini tengah diselidiki oleh aparat kepolisian setelah korban diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.

Informasi awal menyebutkan, korban disiksa majikannya yang hanya dikenal dengan sebutan 'Ibu Ros'.

Ironisnya, salah satu teman kerja Intan yang juga ART di rumah tersebut, diduga ikut melakukan penganiayaan atas perintah sang majikan.

Tim Flobamora Batam menceritakan awal mula mereka mendapat informasi dan mendatangi korban yang masih di rumah majikannya.

Peristiwa ini terungkap setelah Tim Flobamora Batam, komunitas warga NTT di Batam, mendapat laporan dan langsung mendatangi lokasi kejadian pada Minggu (22/6/2025).

Baca juga: BREAKINGNEWS, Kasus Penganiayaan ART di Batam, Polresta Barelang Tangkap Satu Orang Terduga Pelaku

Saat tiba di lokasi, tim sempat bertemu dengan korban, namun majikan laki-laki diketahui kabur saat mengetahui kedatangan tim.

"Kami langsung turun ke rumah majikan dan berhasil menemui korban."

"Saat itu kondisi korban dalam keadaan lemah dan penuh luka."

"Majikan laki-laki kabur, tapi istri majikan dan ART lainnya berhasil dijumpai,” ungkap salah satu anggota tim Flobamora.

Koordinator Bidang Hukum Persekutuan Komunitas NTT (PK NTT) Batam, Balawanga membenarkan kejadian tersebut.

Ia menyampaikan proses hukum tengah berjalan dan pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas.

"Sekitar pukul 11.30 WIB saya menerima laporan dari Pak Yulius, Ketua Keluarga Sumba. Saya langsung berkoordinasi dengan Kapolsek Batam Kota dan pihak Polresta Barelang. Tim kepolisian segera turun ke lokasi dan korban dibawa ke rumah sakit untuk visum,” ujar Balawanga, Senin (23/6/2025).

Ia menambahkan, malam harinya keluarga korban masih berada di Polresta Barelang untuk membuat laporan polisi (LP). 

Sementara, majikan sudah diamankan petugas dan sedang dimintai keterangan lebih lanjut.

"Sampai pukul 21.00 WIB, saya masih koordinasi dengan Bapak Kapolres."

"Beliau memastikan bahwa majikan sudah diamankan dan sedang diperiksa."

"Kita percayakan proses hukum kepada aparat, dan PK NTT akan terus mengawal sampai tuntas,” jelasnya.

Sementara itu, kondisi korban saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Luka-luka di tubuh korban tengah ditangani oleh tim medis, dan korban juga direncanakan akan mendapatkan pendampingan psikologis mengingat trauma yang dialami.

Komunitas NTT di Batam menyatakan komitmennya untuk memberikan bantuan hukum dan moril bagi Intan hingga keadilan benar-benar ditegakkan.

"Kita semua terpukul dengan kejadian ini. Tapi kita harus pastikan bahwa kasus ini berjalan sesuai hukum."

"Tidak boleh ada lagi kekerasan terhadap pekerja rumah tangga, apalagi yang berasal dari daerah-daerah yang rentan,” kata Balawanga. Blt

( tribunbatam.id/bereslumbantobing )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved