KAPAL TERBAKAR DI BATAM

Pengakuan Alatas Usai Keluar Dari Kapal Terbakar, Menangis Ingat 3 Sahabatnya yang Masih di Dalam

Alatas tahu, waktu untuk berpikir sudah habis ini soal hidup atau mati. Bertahun-tahun bekerja di kapal membuatnya hafal setiap lekuk lorong.

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Eko Setiawan
Tribunbatam.id/Ucik Suaibah
KAPAL TERBAKAR: Korban Kapal terbakar yang selmata dari maut, ia menceritakan bagai mana perjuangannya keluar dari kepulan asap tebal 

TRIBUNBATAM.id, BATAM – Alatas Silaban, pria berseragam kerja biru khas pekerja galangan kapal, terbaring lemah di ranjang RS Mutiara Aini, Batuaji, Batam. Luka bakar di telinga kirinya menjadi saksi bisu betapa dekat ia dengan maut. 

Luka itu ia dapat bukan karena ceroboh, tapi karena berjuang menyelamatkan nyawa dari kobaran api yang melalap kapal tempatnya bekerja Kapal Vederal milik PT ASL Shipyard, Tanjunguncang, Selasa (24/6/2025) sore.

“Saya nggak dengar ledakan. Tapi tiba-tiba api sudah besar. Asapnya pekat, gelap sekali. Saya langsung lari,” kata Alatas lirih, matanya menerawang.

Lewat sedikit dari jam makan siang, sekitar pukul 14.30 WIB, Alatas dan empat rekan lainnya tengah menjalankan tugas rutin, memotong plat besi di bagian dalam kapal.

Lokasi mereka berbeda-beda, tersebar di beberapa lantai kapal. Ia berada di bawah, bersama rekannya, Gunawan. Gulo berada satu tingkat di bawahnya. Upik, berada tepat di depan.

“Kami udah bagi tugas masing-masing. Ada yang bagian motong, saya yang angkat. Ada juga yang sempat keluar sebentar ambil minum,” ujarnya.

Ketika api mulai menjalar cepat, asap tebal seketika menyelimuti seluruh ruang kerja, membuat pandangan nyaris gelap. Alatas tahu, waktu untuk berpikir sudah habis ini soal hidup atau mati.

Bertahun-tahun bekerja di kapal membuatnya hafal setiap lekuk lorong. Itu jadi penyelamat nyawanya. Dalam keadaan panik, ia berlari menyusuri lorong-lorong sempit, menyikut dinding, dan terbentur tangga besi yang membuat kaki kanannya memar. Namun ia tidak berhenti.

“Saya paksakan keluar. Walau sakit, walau gelap. Saya tahu saya harus keluar. Teman-teman saya masih di dalam, tapi saya harus keluar dulu,” ucapnya menahan sesak.

Sepatunya lepas, tertinggal di tengah kepulan asap, tapi ia terus menyeret langkah hingga menemukan jalan keluar.

Sesampainya di luar, tubuhnya lemah, kakinya memar, telinga berdarah. Tapi ia hidup. Sesuatu yang mungkin tidak semua rekannya bisa katakan sore itu.

Beberapa rekannya Upik, Gulo, dan Januarius belum juga terlihat saat Alatas menyelamatkan diri. Hingga malam hari, dua korban masih dalam perjalanan menuju rumah sakit. Tiga lainnya dilaporkan meninggal dunia.

Di lantai kamar rumah sakit, sepasang sepatu boot kerja milik Alatas masih tergeletak. Sepatu itu tak sempat ia selamatkan. Tapi nyawanya, berhasil ia bawa keluar dari neraka kapal bernama Vederal.

Identitas Korban

Data korban yang dibawa ke RS Mutiara Aini

  • Gunawan (MMB) - MD
  • Herman Syahputra (OPS) - MD
  • Berkat Setiawan Buloh (MMB) - MD
  • Alatas Silaban (PT MMB) - (Luka-luka)

Data korban yang dibawa ke RS Graha Hermine

  • Amel Rivensky (25)
  • Benny Silaban (28)
  • Rekki Harianto Butarbutar (25)

Hingga saat ini evakuasi korban kebakaran masih terus dilakukan. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)

(Tribunbatam.id/Ucik Suaibah)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved