Telur Ayam di Anambas Langka Lagi Gegara Kapal Telat Masuk, Pedagang dan IRT Mengeluh

Menipisnya stok telur ayam ini sudah dirasakan oleh sejumlah pedagang warung sembako, toko kelontong di Tarempa, Anambas, beberapa hari terakhir

TRIBUNBATAM.id/Noven Simanjuntak
TELUR LANGKA - Potret telur ayam yang dipasok dari luar Anambas dijajakan di salah satu warung sembako. Pasokan telur ayam di Siantan, Anambas, Kepri langka sudah tiga hari, Minggu (29/6/2025). 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Komoditas telur ayam di Pulau Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kembali langka.

Untuk di Bulan Juni ini, tercatat sudah dua kali stok telur ayam menipis sejak minggu pertama Juni 2025.

Menipisnya ketersediaan telur ayam ini sudah dirasakan oleh sejumlah pedagang warung sembako, toko kelontong di Tarempa.

"Telur langka lagi bang. Kami sekarang sudah gak menjualnya," ujar Hizkia, pedagang di Pasar Inpres Tarempa, Minggu (29/6/2025).

Baca juga: Telur Ayam di Anambas Langka Gegara Kapal Lambat Masuk, Satu Papan Tembus Rp 60 Ribu

Ia menyebutkan, langkanya pasokan telur ayam sudah terhitung terjadi tiga hari, sejak Jumat lalu.

"Ini sudah tiga hari lah telur gak ada. Kemarin pun di minggu pertama masuk, minggu kedua Juni juga begini kondisinya," ungkap pria yang akrab disapa Kia itu.

Menurut Kia, langkanya komoditas telur ayam ini masih dikarenakan keterlambatan pelayaran kapal.

"Persoalannya sama, kapal pengangkut logistiknya lambat masuk, jadinya semua pedagang gak ada yang jual telur," jelasnya.

Untuk komoditas telur ayam di Anambas umumnya dipasok dari Tanjungpinang dan Bintan di Kepri.

Selain suplai luar daerah, pasokan telur ayam ini juga didukung hasil panen peternak lokal.

"Telur lokal pun sudah sangat tipis. Gak semua pedagang bisa dapat lagi. Waktu kelangkaan pertama kemarin, saya sempat dapat lima ikat, kalau sekarang benar-benar kosong," terangnya.

Kelangkaan telur ayam ini pun mendapat keluhan dari para warga khususnya kaum ibu-ibu.

Seorang ibu rumah tangga, Safitri mengaku, sulit mencari pedagang yang masih menjual telur ayam di Pulau Siantan.

"Beneran susah telur ayam sekarang ini. Untung masih ada dapat telur ayam lokal. Tapi stoknya di mini market pun sudah tipis," tuturnya.

Menurutnya, kelangkaan ini membuat kegiatan memasak dirinya di rumah terganggu dan tak memenuhi konsumsi keluarga.

Baca juga: Gubernur Kepri Ansar Ahmad Sampaikan Kalau Kebutuhan Telur Per Tahun 45 Ribu Ton

Ia berharap, pemerintah daerah melalui dinas terkait dapat mencari solusi agar kelanggakaan telur ayam ini tidak menjadi persoalan menerus dirasakan masyarakat.

"Di bulan Juni ini saja sudah dua kali terjadi. Memang sih yang kedua ini baru beberapa hari, tapi kan kalau memang ada yang butuh bagaimana, tolong lah pemerintah carikan solusinya ini," pungkasnya. 

(TRIBUNBATAM.id/Novenri Simanjuntak)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved