ANAMBAS TERKINI

Tradisi Makan Bubur Asyura Bulan Muharam Masih Lestari di Anambas, Ini Sejarahnya

0807_Anambas_Tradisi Makan Bubur Asyura Bulan Muharam Masih Lestari di Anambas, Ini Sejarahnya

TRIBUNBATAM.id/Noven Simanjuntak
Potret Bubur Asyura yang kerap dijadikan hidangan pada peringatan Hari ke-10 Muharam di Kabupaten Kepulauan Anambas, Selasa (8/7/2025). 

Masih merujuk pada peristiwa sejarah, Bubur Asyura ini kata Ardan, juga sudah ada sejak masa Nabi Nuh kala bersama kaumnya yang beriman selamat dari banjir besar dengan menaiki kapal.

"Dari peristiwa Nabi Nuh yang selamat dari Tsunami dan cucu Nabi Muhammad, Husein yang terbunuh dalam Perang Karbala menjadi momentum peringatan ini. Itu makanya Nabi berpesan dalam haditsnya, berpuasa lah kamu di Bulan Muharam," tuturnya.

Atas peristiwa penting dalam sejarah Islam itu, maka Puasa Asyura di Bulan Muharam dengan santapan Bubur Asyura dijadikan kebiasaan.

Disinggung terkait bahan Bubur Asyura, menurut Ardan akan selalu berbeda-beda di setiap daerah.

Untuk di Kabupaten Kepulauan Anambas khususnya Pulau Siantan, campuran bahan ini terdiri dari berbagai jenis dengan bahan utama beras.

Meski tak mengetahui persis. Namun ia merincikan Bubur Asyura terdiri dari beras, jagung, kacang-kacangan, ubi keladi, ubi jalar, kentang, lemih, irisan ikan salai tongkol, dedauanan, bawang merah kering.

"Itu yang saya ingat. Pastinya bahannya banyak. Kalau resep bumbunya sama dengan pembuatan bubur pedas khas Anambas," pungkasnya. (TRIBUNBATAM.id/Noven Simanjuntak)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved