Banjir di Batam

Warga Batam Indah Minta Pemerintah Tak Hanya Setop Proyek Cut and Fill di Bukit Vista

Warga Batam Indah senang aktivitas cut and fill di Bukit Vista dihentikan. Namun menurutnya, itu belum selesaikan banjir lumpur yang dihadapi warga

Penulis: Pertanian Sitanggang | Editor: Dewi Haryati
zoom-inlihat foto Warga Batam Indah Minta Pemerintah Tak Hanya Setop Proyek Cut and Fill di Bukit Vista
Dok warga
BANJIR PERUM BATAM INDAH - Banjir di Perumahan Batam Indah Baloi kiriman dari Bukit Vista Batam. Warga minta perhatian pemerintah tidak boleh berhenti pada penghentian aktivitas cut and fill dekat Hotel Vista saja, tetapi juga terkait masalah banjir lumpur yang dihadapi warga setiap kali hujan deras turun

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Badan Pengusahaan atau BP Batam menghentikan aktivitas cut and fill di Bukit Vista, dekat kawasan Hotel Vista, Jalan Gajah Mada, Lubuk Baja, Kota Batam, Jumat (11/7/2025).

Langkah yang diambil BP Batam ini mendapat sambutan positif dari warga sekitar. 

Meski begitu, warga Batam Indah, khususnya di RT 04/RW 05 Kelurahan Sukajadi, masih menunggu solusi nyata atas masalah banjir lumpur yang terus mereka alami dampak aktivitas cut and fill di sana.

Ketua RT 04/RW 05 Kelurahan Sukajadi, Sofian, mengatakan penghentian aktivitas pemotongan bukit dekat Hotel Vista belum sepenuhnya menyelesaikan permasalahan utama yang mereka hadapi. 

Sofian mengatakan, setiap kali hujan deras turun, air bercampur lumpur dari bukit yang telah dipotong itu mengalir langsung ke pemukiman warga, dan menyebabkan banjir lumpur dan kerusakan jalan.

"Penghentian aktivitas itu belum menyelesaikan masalah di lingkungan RW 05. Air dari bukit langsung mengalir ke komplek kami setiap kali hujan," kata Sofian.

Sofian menekankan, perhatian tidak boleh berhenti pada penghentian proyek cut and fill saja. 

Saluran pembuangan air dari bukit ke Sungai Sukajadi juga perlu segera dibangun, agar aliran air tidak lagi membanjiri lingkungan tempat tinggal mereka.

"Harapan kami, Pak Amsakar (Kepala BP Batam) dan Bu Li Claudia (Wakil Kepala BP Batam) tidak hanya fokus pada aktivitas pemotongan bukit, tapi juga memperhatikan kondisi saluran air di bawah bukit. Jangan sampai harus ada korban dulu baru pemerintah bertindak," tambahnya.

Sofian mengungkapkan, warga telah beberapa kali mengadu, bahkan menggelar aksi protes ke Kantor Wali Kota Batam terkait masalah ini.

Namun sejauh ini belum ada tindak lanjut konkret dari pihak pemerintah.

"Kami sudah pernah demo, tapi belum juga ada respons. Sekarang pemerintah turun karena jalan rusak dan pipa pecah, tapi bagaimana dengan kami yang hampir setiap hujan kebanjiran lumpur?," kata Sofian geram.

Sebelumnya, Amsakar dan Li Claudia melakukan inspeksi mendadak ke lokasi proyek cut and fill di samping Hotel Vista

Dalam sidak itu, mereka memerintahkan agar seluruh aktivitas proyek dihentikan karena telah menyebabkan sejumlah dampak negatif, termasuk pergeseran tanah, kerusakan jalan utama menuju Tiban, dan pecahnya pipa air bersih. (Tribunbatam.id/Pertanian Sitanggang)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved