MASALAH SAMPAH DI BINTAN

Bak Sampah di Bintan Rusak, Sampah Berserakan, Warga Terganggu Karena Bau Busuk Menyengat

Bak amrol untuk mengangkut sampah di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) masih rusak.

Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Mairi Nandarson
Tribun Batam.id/ Ronnye Lodo Laleng
BAK AMROL  - Kondisi bak amrol kontainer sampah yang rusak di jalan raya Gesek, kM 20, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau  (Kepri). 

Laporan Wartawan Tribun Batam.id, Ronnye Lodo Laleng. 

TRIBUN BATAM.id, BINTAN -  Bak amrol kontainer sampah di jalan raya Gesek, kM 20, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau terpantau masih rusak, Minggu (13/7/2025).

Kondisi bak sampah yang masih rusak, membuat banyak sampah-sampah yang dibuang warga berserakan.

Kondisi bak amrol kontainer sampah yang rusak di Bintan jumlahnya cukup banyak, bahkan mencapai balasan bak.

Kerusakan ini terjadi karena bak yang sudah lama dan berkarat, sudah berbulan-bulan lamanya. 

Bak amrol yang rusak ini, tersebar di sejumlah wilayah di Kabupaten Bintan, misalnya Bintan Timur dan Toapaya.

Bak amrol kontainer sampah yang rusak tersebut sebenarnya sudah tak layak di gunakan.

Kondisi kerusakan bak itu cukup parah, bahkan ada yang mencapai 80 hingga 90 persen. 

Meski begitu bak itu tetap saja digunakan petugas untuk mengangkut sampah dan menampung sampah dari warga.

Sebab sejauh ini belum ada pengganti bak lain yang layak.

Akibatnya sampah berserakan selama perjalanan menuju ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS).

Satu lokasi yang paling terdampak adalah, bak amrol di Gesek, Kecamatan Toapaya, Bintan. 

Seorang warga Bintan, Zai mengaku terganggu dengan kerusakan bak amrol ini.

"Kami juga terkena dampaknya.  Ketika berangkat kerja pagi, terkadang sampah yang ada di bak amrol berterbangan terkena motor dan badan kami," sebut Zai, Minggu (13/7/2025).

Biasanya, pagi-pagi truk sudah mengangkat sampah untuk dibuang.

Nah ketika pengendara yang berada di belakang truk itu pasti terkena sampah. 

"Bau nyengat juga tercium. Pokoknya tak nyamanlah," tambahnya. 

Baginya,  seharusnya fasilitas semacam ini harus di dahulukan. Karena ini menyangkut kepentingan dan rutin digunakan masyarakat Bintan. 

Zai meminta Pemerintah Kabupaten Bintan bisa memperbaiki bak amrol yang rusak tersebut, sesegera mungkin. 

"Jangan lama-lama lagi, masyarakat sudah tak nyaman dengan situasi seperti ini," ujarnya. 

Selain di Gesek, di Bintan Timur juga banyak kejadian serupa. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bintan, Niken Wulandari saat dikonfirmasi mengakui adanya kerusakan bak amrol tersebut. 

"Sekitar 10 bak amrol yang rusak di Kabupaten Bintan," ujar Niken, baru-baru ini.

Niken menyampaikan, kerusakan bak amrol ini akan dilakukan perbaikan dalam waktu dekat, tapi tidak diperbaikan semuanya.

Hal ini dikarenakan keterbatasan anggaran pemeliharaan terhadap bak amrol itu.

Niken belum menyebutkan besaran anggaran pemeliharaan untuk melakukan perbaikan pada bak amrol yang sudah rusak.

"Kami lakukan pemeliharaan secara bertahap. 5 bak amrol terlebih dahulu. Jika dilakukan serentak, nanti bak kosong dan sampah menumpuk,” kata Niken.

Dengan kondisi efisiensi anggaran, pihaknya sudah mengajukan pemeliharaan kembali di APBD perubahan tahun 2025.

Niken enggan membeberkan berapa banyak pemeliharaan berikutnya.

"Kalau soal pengadaan bak amrol baru di tahun 2025 belum bisa dilakukan. Anggaran terbatas," tambahnya. 

Dia meminta doa dan dukungan masyarakat Bintan, semoga semuanya berjalan dengan baik dan lancar, untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Bintan, Kepri.

( tribunbatam.id/ Ronnye Lodo Laleng)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved