Perdagangan Bayi Indonesia Singapura

TERUNGKAP Tempat Buat Paspor Bayi yang Dijual ke Singapura, Menteri Imigrasi Beberkan Modus Pelaku

Pembuatan paspor ini dilakukan di Pontianak. Selain itu, polisi juga menetapkan seorang pegawai Disduk Capil dalam pengurusan berkas-berkas korban

Editor: Eko Setiawan
Tribun Jabar/ Muhamad Nandri Prilatama
PERDAGANGAN BAYI - Para tersangka kasus sindikat perdagangan bayi saat diamankan Polda Jabar. Bayi dijual ke Singapura dengan harga belasan juta rupiah. 

TRIBUNBATAM.id, BANDUNG -  Kasus Penjualan ke Singapura memasuki babak Baru, setelah menangkap otak pelaku Sindikat jual beli bayi online ke Singapura, Kini Polda Jabar mengungkap Proses pembuatan paspor agar sejumlah bayi itu bisa lolos ke luar negeri.

Sejauh ini, Polisi bisa menyelamatkan 6 bayi yang belum dijual ke Singapura dari total 25 bayi yang dijual sindikat internasional tersebut.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Surawan menegaskan, 25 bayi yang dijual itu semua dari Jabar karena perekrutnya dari Bandung.

Bayi-bayi itu dijual ke Singapura dan dilengkapi paspor.

Pembuatan paspor ini dilakukan di Pontianak. Selain itu, polisi juga menetapkan seorang pegawai Disduk Capil dalam pengurusan berkas-berkas korban untuk pembuatan dokumen seperti paspor.

Awalnya, bayi-bayi direkrut dari ibu-ibu yang baru saja melahirkan.

Bayi kemudian dirawat selama tiga bulan, sebelum pelaku video call dengan pengadopsi di Singapura.

"Ketika mereka (pengadopsi) oke lalu dibuatkan dokumen-dokumennya," katanya, Kamis (17/7/2025) di Mapolda Jabar.

Bayi-bayi tersebut ternyata dibuatkan paspor tidak di Bandung, melainkan di Pontianak.

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (PAS), Agus Andrianto bakal turut melakukan penelusuran internal untuk membantu pengungkapan kasus jual beli bayi jaringan internasional.

Bayi-bayi tersebut dikirim dari Kabupaten Bandung ke Jakarta, kemudian dipindahkan ke Pontianak, Kalimantan Barat untuk dibuatkan dokumen palsu. 

Setelah itu, bayi yang sudah ada pemesannya akan dikirim melalui Bandara Soekarno Hatta untuk diberangkatkan ke Singapura.

Di sana, para korban diserahkan kepada pengadopsi oleh pelaku.

Dikatakan Agus Andrianto, saat ini pihaknya masih melakukan penelusuran internal untuk mengetahui apakah ada keterlibatan petugasnya atau tidak.

"Mesti didalami apakah ada keterlibatan ada petugas kita atau pun tidak," ujar Agus, dikutip Jumat (18/7/2025).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved