Batam Terkini

Mahasiswi Ungkap Beratnya Jadi Guru di Pulau, Ini Respons Wali Kota Batam

Persoalan guru honorer di Kota Batam ikut disuarakan dalam aksi bertajuk Indonesia Sold Out yang digelar mahasiswa di Kantor DPRD Kota Batam

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Eko Setiawan
Ucik Suwaibah/Tribun Batam
Mahasiswi Prodi Bahasa Inggris UNRIKA, Nur Ainun saat sampaikan aspirasi soal guru di Pulau Buluh, Rabu (27/8/2025) 

Menanggapi hal ini, Wali Kota Batam Amsakar Achmad menyebut saat ini Pemko Batam memiliki tiga kapal konektivitas, yakni Sri Bulang, Sri Galang, dan Sri Toda. 

Kapal tersebut bisa dipakai masyarakat umum, termasuk guru dan siswa.

Namun ia tidak menutup mata terhadap keluhan guru di hinterland. 

Amsakar menyebut salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah pemberian insentif.

"Kalau masalah transportasi ini menimbulkan beban tambahan, saya sudah minta dipertimbangkan insentif untuk guru-guru hinterland," kata Amsakar.

Menurutnya, penambahan kapal masih akan dikaji karena menyangkut efisiensi anggaran, sedangkan nominal insentif masih dalam pembahasan.

"Kalau kapal yang ada masih bisa dimanfaatkan, tentu harus ada kalkulasi. Sisi lain, insentif mungkin lebih sederhana dengan dampak yang lebih besar," jelasnya.

Amsakar memastikan Pemko Batam terus mengupayakan langkah terbaik untuk mendukung tenaga pendidik di hinterland. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved