TANJUNGPINANG, TRIBUN -
Kurang dari 10 orang mahasiswa berorasi dan meminta Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Kepri Tjetjep Yudiana dicopot, serta diminta agar
diusut kasus pembangunan Rumah Sakit daerah Provinsi Kepri, yang dinilai
mengapa ada utang dalam membangun rumah sakit pemerintah. Dengan suara
tegas menggunakan pengeras suara, mahasiswa berdemo langsung di Kantor
Dinas Kesehatan Provinsi Kepri yang bersebelahan dengan Mapolres
Tanjungpinang.
Materi demopun yang
diusung mahasiswa PMII ini ternyata dengan mudah dipatahkan oleh
pejabat terkait. Bahkan, Tjetjep Yudiana, selaku Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Riau, langsung turun menghadapi mahasiswa, dan dengan
tenang mengajak mahasiswa duduk melantai di teras kantor.
Dalam
waktu tidak lama, penjelasan demi penjelasan terkait pembangunan rumah
sakit mulai mendapat pengertian dari mahasiswa pendemo. Setelah tau
duduk persoalan, kenapa ada hutang dan kenapa masih dalam proses
pengerjaan, mahasiswa hanya bisa saling tersenyum ke sesama.
"
Kronologisnya, pembangunan RSUP dilakukan dengan re disain bangunan dari
awalnya tipe C menjadi tipe B. Hal ini sesuai dengan rencana dan asumsi
kebutuhan masyarakat Kepri. Gubernur meminta tipe dirancang tipe B,
dimana fasilitas dan SDM, serta alat-alat direncanakan akan lebih
canggih, sesuai kebutuhan masyarakat nantinya. Sehingga, tidak perlu
dilakukan pembangunan dari awal lagi. Cuma re-desain
menjadi lebih hebat. Karena berganti desain itu, maka timbulkan hutang
yang nantinya akan masuk pada mata anggaran daerah ditahun
berikutnya,"ujar Tjetjep, Selasa (17/7).
Diungkap Tjetjep, banyak
warga Kepri berobat keluar negeri karena fasilitas rumah sakit dinilai
tidak memuaskan. Oleh itu, selain pengembangan bangunan, juga akan hadir
60 dokter spesialis yang dibiayai pemerintah nanti tugas di RSUP.
"
Akan ada 60 dokter spesialis, mereka sedang disekolahkan oleh negera.
Lalu, ada peralatan operasi yang terbaik, membantu masyarakat. Jadi,
semua nanti 2014 akan dapat melayani dengan prima atas kebutuhan
kesehatan masyarakat,"ujar Tjejep, menjelaskan diatas angin.
Mendengar
penjelasan itu, mahasiswa tidak lagi banyak memberikan argumen. Mereka
hanya meminta agar dinas nanti menunjukan dan membuktikan sejauhmana
transparasi dalam penggunaan dan bukti anggaran serta pelaksanaan
pembangunan.
" Baiklah pak, tapi kami ingin bukti
tertulis sejauh mana pelaksanaan kegiatan pembangunan itu,"ujar Aspan.
Dijelaskan Sambil Duduk oleh Kadinkes, Mahasiswa Langsung Terdiam
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger
Laporan Dedy Suwadha Wartawan Tribunnews Batam