Penemuan Tengkorak di Hutan Sei Temiang

Terkait Temuan Kerangka di Sei Temiang, Beluma Ada yang Lapor Kehilangan Keluarga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Inafis Polresta Barelang sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) penemuan tengkorak manusia di kawasan Bukit Mata Kucing, Batam, Rabu (26/10/2016) sekitar pukul 11.45 WIB.

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Kasus penemuan mayat yang sudah menjadi tengkorak di kawasan hutan Sei Temiang, hingga saat ini masih misterius.

Identitas korban belum diketahui pasti. Walaupun beberapa jam usai penemuan polisi sudah memberitahu ciri-ciri pakaian dan beberapa barang bukti lainya, belum ada pihak yang merasa kehilangan keluarga.

Kapolsek Sekupang Kompol Ferry Afrizon saat dikonfirmasi oleh awak media menuturkan, semenjak semalam, belum ada laporan yang masuk terkait orang hilang.

"Identitasnya belum diketahui, sejauh ini belum ada masyarakat yang melaporkan keluarganya yang hilang," sebut Ferry menerangkan.

Untuk membantu penyelidikan, Ferry mengimbau jika ada yang merasa kehilangan anggota keluarganya, segera membuat laporan kepada pihak kepolisian.

"Bagi masyarakat yang merasa keluarganya hilang, silakan buat laporan. Kan pakaian korban sudah ada sebagai pedoman," sebutnya.

Penenuam mayat itu memang di dalam hutan yang lebat di Sei Temiang, tak jauh dari Bukit Mata Kucing.

Jarak dari jalan besar ke dalam hutan sekitar satu kilometer. Untuk sampai ke TKP harus masuk melewati semak-semak dan hutan belantara.

Di lokasi kejadian, ditemukan tiga lembar pakaian, yakni jaket merah, rok batik warna coklat dan baju bermotfif garis-garis.

Tulang korban berserakan di sekitar lokasi. Tulang kaki korban ditemukan sekitar 10 meter dari tengkorak kepala. Sedangkan rok korban ditemukan sekitar 8 meter dari tengkorak kepala.

Jaket ditemukan tepat di bagian kepala korban.

Belum bisa dipastikan, apakah jaket tersebut dipakai korban saat tewas, atau hanya digunakan untuk menutupi kepala korban, saat mayat tersebut dibuang.

Sementara itu, menurut tim Inafis Polresta Barelang, tangan korban juga ditemukan terpisah karena seluruh daging dan kulitnya dimakan oleh binatang hutan.

Berita Terkini