Baca tanpa iklan
Laporan: Nurmulia Rekso Purnomo
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Presiden ke 6 RI. Susilo Bambang Yudyono menemui Wakil Presiden RI. Jusuf Kalla untuk membicarakan sejumlah isu nasional.
Wakil Preiden mengakui, salah satu yang dibicarakan adalah soal rencana aksi ribuan umat Islam pada 4 November mendatang.
"Tentu kita bicara kondisi hari ini dengan harapan bahwa kejadian satu-dua hari mendatang, tanggal 4 (November), juga Pilkada, berlangsung aman," ujar Jusuf Kalla kepada wartawan usai bertemu SBY di rumah dinas Wakil Presiden RI, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2016).
Dalam kesempatan tersebut, SBY memberikan masukan ke pemerintah soal bagaimana menghadapi situasi tersebut.
"Dia kan di militer lama, jadi memberikan saran bagaimana, apabila timbul masalah nanti tanggal 4. Jangan nanti terjadi seperti (tragedi) di Trisakti, " jelasnya.
Saat ditanya apakah SBY yang juga merupakan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat itu mengklarifikasi soal siapa sebenarnya yang berada di balik akssi 4 November, JK mengatakan, mereka tidak membicarakan hal terserbut.
"Tidak saya tidak percaya, kita tidak bicara itu," jelasnya.
Selain menemui JK, SBY juga menyambangi Kantor Menko Polhukam, Wiranto di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Seusai melakukan pertemuan tertutup, Wiranto mengaku, kedatangan SBY sebagai silaturahim biasa.
Sementara, Susilo Bambang Yudhoyono tidak memberikan pernyataan apapun seusai bertemu dengan Wiranto.
Presiden ke-6 itu langsung meninggalkan wartawan yang sudah menunggu selama setengah jam di Kantor Kemenko Polhukam.
Menko Polhukam, Wiranto yang menemui wartawan juga tidak memberi banyak keterangan.
Wiranto menyebut, pertemuan itu hanyalah silaturahim biasa dan mengatakan SBY hanya memberi masukan terkait posisinya saat ini yang juga menjabat sebagai Ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Wiranto membantah pertemuannya dengan SBY membahas soal keamanan demo 4 November ataupun soal dokumen hasil penyelidikan TPF Munir yang hilang.