HUMAN INTEREST

Ingin ke Istana Negara Jadi Paskibraka, Muhammad Pazi Sering Gantung di Kusen Rumah Sampai Tak Makan

Penulis: Endra Kaputra
Editor: Thom Limahekin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhammad Pazi, anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibra) Nasional tahun 2019 perwakilan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Foto 4

TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Perjuangan Muhammad Pazi yang serius di ekstra kulikuler pasukan pengibar bendera (paskibra) berujung manis.

Siswa Kelas 11 Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Menengah Atas (IPA SMA) Negeri 1 Karimun itu akhirnya terpilih mewakili Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2019.

Setelah menjalani seleksi Paskibra tingkat Kabupaten dan Provinsi, akhirnya remaja kelahiran Tanjung Batu Kundur, 7 Mei 2003 lalu itu dinobatkan sebagai anggota Paskibraka Nasional.

Pada tanggal 5 Mei 2019, sebuah surat pemberitahuan diterima oleh tantenya, Dewi Sumarni, terkait kelulusan Pazi untuk berangkat ke Jakarta.

Klarifikasi Koko Ardiansyah, Anak Yatim yang Gagal Jadi Paskibraka Karena Disingkirkan Anak Pejabat

Kisah Muhammad Pazi, Paskibraka 2019 asal Kepri, Jumpa Ibu di Istana Negara setelah 10 Tahun Pisah

Mengharukan, Anggota Paskibraka Asal Kepri Ini Jumpa Ibunya di Istana Negara Setelah 10 Tahun Pisah

VIRAL Video Pengakuan Anggota Paskibraka yang Kecewa Mendadak Tersingkir, Diganti Anak Pejabat?

 

Dewi yang dijumpai TRIBUNBATAM.id di kediamannya di Jalan Hang Jebat, Rukun Tetangga (RT) 001, Rukun Warga (RW) 013, Kelurahan Tanjungbatu kota, Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mengakui keseriusan Pazi berasal dari keinginannya.

"Dia bilang kami pengen ke Jakarta lewat Paskibraka. Ke omanya juga bilang ingin ke Istana Negara," kata Dewi.

Pazi memang aktif di sejumlah ekstra kulikuler (Ekskul) sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Ketika bersekolah di SMP Negeri 1 Karimun dia menjadi mayoret di Ekskul Marchingband.

Selain itu dia juga meraih juara pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di cabang olahrga bola voli.

Ada kenangan unik bagi Dewi ketika Pazi ingin menjadi anggota Paskibraka Nasional.

Setiap hendak berangkat dan pulang sekolah, Pazi bergelantungan di kusen pintu rumah melakukan pull up.

"Katanya kan tante yang suruh tinggi biar jadi Paskibraka.

Kalau sudah latihan, dia tak makan siang karena takut terlambat," kenang Dewi menirukan alasan keponakannya itu.

Postur tubuh Pazi memang tegap dan tinggi mencapai 180 cm.

Amel Putri Sulung Ussy Sulistiawaty Kerap Jadi Korban Bully, Istri Andika Pratama Tak Habis Pikir

September 2019, PT Satnusa Persada Buka Lowongan Kerja Untuk Ratusan Orang di Batam

Usai Menggusur Kios Liar, Pemerintah Kota Batam Langsung Bangun Saluran Drainase

Gegara Demo Hong Kong Makin Panas, Fan Meet Kang Daniel & Konser GOT7 Batal Diselenggarakan

Setelah menjadi Paskibraka, Pazi berkeinginan menjadi anggota Akademi Kepolisian (Akpol) setelah tamat sekolah.

Halaman
12

Berita Terkini