TRIBUNBATAM.id - Seorang Bocah tewas usai disengat ratusan tawon usai membubarkan sarang tawon tersebut.
Selain tewas, ada juga tiga anak yang mengalami luka-luka usai dikeroyok tawon tersebut.
Seorang anak bernama Armi Fauzi (11), siswa SDN Samarang 1 asal Kampung Nangela, Desa Cikedokan, Kecamatan Bayongbong, meninggal dunia karena disengat tawon, Rabu (20/11/2019).
Sementara, dua teman Armi, yaitu Saeful Ulum (13), Muhammad Rizki (13) dan adik Armi, Elzar (10) mengalami belasan luka sengatan.
• 12 Satpol PP Pelaku Pembobolan ATM Sudah Dipecat, Gunakan Uang Kejahatan Untuk Ibadah Umroh?
• Pilbup Karimun, Sudah Tujuh Figur Merapat Ke Demokrat, Siapa Mereka?
Neni Suhaeni (60), nenek dari Rizki mengungkapkan, pada Rabu sore cucunya sedang bermain bersama Armi, Saeful Ulum, dan Elzar.
Mereka mencoba membongkar sarang tawon yang ada di bagian atap salah satu rumah warga.
Keempatnya sempat naik ke lantai satu masjid untuk membongkar sarang tawon tersebut.
• Cerita Billa Sepeninggal Kekasihnya Tenggelam di Tanjungpinggir; Pacar Saya Orang Baik
• Hari Guru Nasional, Berikut Deretan Pahlawan Tanah Air yang Ternyata Seorang Guru
Mereka menggunakan kayu panjang untuk membongkar sarang tawon.
Begitu kayu dicolokan pada sarang, tawon-tawon yang ada di sarang pun langsung menyerang keempat anak itu.
“Begitu tawonnya nyerang, mereka langsung berlarian. Rizki masuk bak kamar mandi setelah melompati jendela, Armi tidak bisa melompat jendela, karena jendelanya tinggi,” ujar Neni, saat ditemui di kediamannya di Kampung Nangela, Kamis (21/11/2019).
Neni menuturkan, saat kejadian situasi di kampungnya sedang sepi. Kebanyakan ibu-ibu sedang mengikuti pengajian.
Setelah serangan tawon berhenti, anak-anak kemudian sempat berkumpul di posyandu. Sedangkan Rizki pulang ke rumahnya.
• Cerita Billa Sepeninggal Kekasihnya Tenggelam di Tanjungpinggir; Pacar Saya Orang Baik
“Setelah pulang (Rizki) langsung minta ke dokter karena sakit dari sengatan tawon, di kepalanya saja ada delapan lebih luka sengatan tawon, belum di badan, tangan dan kaki,” ujar Neni.
Rizki sempat diobati di Puskesmas Bayongbong dan juga menggunakan obat-obatan tradisional, seperti dibaluri dengan cabe.
Rizki mengatakan, dia bersama tiga teman lainnya memang sengaja membongkar sarang tawon yang kerap menganggu warga.