ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Angka pertumbuhan ekonomi dari sektor migas dan non migas Kabupaten Kepulauan Anambas tergolong kecil dibandingkan sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Kepri.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statstik (BPS) Kepulauan Anambas, pertumbuhan ekonomi Kepulauan Anambas pada tahun 2019 sebesar 0,13 persen dibandingkan tahun 2018.
Sebagian besar kategori lapangan usaha mengalami pertumbuhan kecuali pertambangan dan penggalian sebesar 1,13 persen.
"Kalau melihat dari migas, pertumbuhan ekonomi berdasarkan share to Kepri hanya 0,13 persen. Sedangkan jika melihat dari non migas, share to Kepri sebesar 4,99 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Anambas Donny Canyo Wibowo, SST., M.Si di aula lantai II Kantor Bupati Anambas, Jumat (28/2/2020).
Dalam pemaparan itu juga terungkap, pertumbuhan ekonomi di Anambas masih didominasi oleh sektor pertambangan dan penggalian dengan kontribusi sebesar 82,99 persen.
Donny mengungkapkan, Produk domestik regional bruto (PDRB) tahun 2019 meningkat sebesar 17,443 triliun Rupiah dibandingkan tahun 2018 sebesar 16,849 triliun Rupiah.
Dalam lingkup regional, PDRB Kabupaten Kepulauan Anambas 2019 memberikan kontribusi sebesar 6,63 persen terhadap PDRB Provinsi Kepulauan Riau, menempati posisi kelima dari tujuh kabupaten/kota di Kepri.
Sebagai wilayah Kepulauan dan kelautan, Anambas harus meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian dan perikanan. Karena sektor ekonomi persentasenya hanya 5 persen menurut lapangan usaha distribusi PDRB.
"Yang kita kenal PDRB itu jumlah nilai tambah seluruh usaha ekonomi di sektor pertanian, pertambangan, industri, dan perdagangan. Dari sektor keseluruhan itu kita bisa mengetahui nilai PDRB suatu daerah," ucap Donny.
Lebih lanjut pria berkacamata itu menyebutkan pada rilis data, untuk wilayah Kepulauan Anambas pertambangan dan penggalian itu sangat tinggi mencapai 83 persen, dibanding dengan pertanian dan perikanan yang hanya 5 persen saja.
Dari data yang dihimpun, Kabupaten Kepulauan Anambas masuk kategori pertumbuhan ekonominya sangat kecil se Provinsi Kepulauan Riau, dilihat dari migas dan non migasnya.(Tribunbatam.id/Rahma Tika)