"Ini merupakan gerakan spontanitas, terpanggil dari hati nurani, saya mengajak siapa saja yang mau bergabung jadi relawan, dan kebetulan saat itu kita kebingungan cari nama yang cocok untuk relawan ini. Dari situ terlintas ide untuk membuat nama itu," ucapnya.
Para relawan telor merah yang berjumlah 20 orang ini memang pure membantu secara ikhlas, mereka tidak mengharapkan imbalan sama sekali.
Pihaknya tidak mengelak bahwa mereka juga mendapat bantuan makanan, alat medis dan juga alat pelindung diri (APD) dari beberapa donatur.
"Karena masyarakat melihat kita, ada donasi masuk ke kami, seperti makanan, minuman, sampai dalam bentuk uang pun juga ada. Intinya kami di sini tidak pernah meminta, dan ikhlas karena spontanitas bersama. Donasi dari donatur itu kita juga update di sosial media setiap hari, jadi apa saja yang diberi donatur kita rekap kemudian kami laporkan di Facebook," ungkapnya.
Aksi mereka itu mendapat simpati dari warga net. Tidak hanya masyarakat biasa, sejumlah artis seperti Bertrand, Gracia Indri membuat video pendek atas apresiasi dari aksi yang mereka lakukan.
Tidak hanya Relawan Telor Merah, nama unik dari aksi relawan diketahui juga muncul di Pulau Matak. Sekelompok warga menamakan Relawan Nasi Kuning terus bergerak ke sejumlah dusun dan desa di pulau itu untuk mencegah penyebaran virus Corona.
"Kami bersyukur sekali dengan terbentuknya relawan telor merah ini bisa memberi contoh positif kepada daerah lain," katanya.
Warga Tak Lagi Leluasa Ngopi
Aktivitas ngopi pagi warga Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri terusik sejak wabah virus Corona.
Mereka tak lagi leluasa berkumpul dan duduk santai di kedai kopi.
Penyebabnya tim gabungan Gugus Tugas Penangulangan Covid-19 yang patroli setiap hari dan memberi imbauan kepada warga untuk mengurangi kegiatan berkumpul di luar rumah.
"Setiap hari ada razia, sudah mirip di Batam. Ini bunyi sirine sudah terdengar. Sudah mau datang ke tempat kami," ucap seorang warga di satu kedai kopi di Jalan Hang Tuah, Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Fadhil Hasan saat dihubungi melalui sambungan seluler, Rabu (25/3/2020) siang.
Tidak banyak warga di kedai kopi itu. Warga Anambas yang tinggal di Bekasi, Jawa Barat itu mengaku hanya berdua saja dengan rekannya.
Itu pun jaraknya diatur, minimal satu meter. Ia mengakui, kebijakan untuk meminimalisir aktivitas di luar rumah dikeluarkan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Tidak hanya kedai kopi, sejumlah kegiiatan beribadah diimbau untuk dilakukan di rumah.