TRIBUNBATAM.id, SURABAYA- Seorang pengemudi ojek online (ojol) positif Covid-19 di Surabaya.
Sayangnya hasil test driver ojol tersebut terlambat diketahui.
Ia pun keburu dimakamkan oleh ratusan rekannya.
Tak hanya itu, bahkan pemakaman dilaksanakan dengan prosedur normal.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Direktur Utama RSUD dr Soetomo, Surabaya, Joni Wahyuhadi yang mengatakan bahwa hasil swab PCR test DAW (39), driver ojek online (ojol) positif virus corona atau Covid-19.
Padahal, jenazah DAW dimakamkan oleh ratusan kawannya tanpa protokol kesehatan.
• Polisi Padang Nyamar Jadi Driver Ojek Online, Bekuk Pelaku Begal dan Tembak Napi Asimilasi
• Sosok Sebenarnya Driver Ojek Online yang Pernah Diberi Duit Sama Baim Wong Terungkap, Netizen Geram
Saat itu, pihak RS menyatakan bahwa DAW berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
"Hasil swabnya positif, diketahui setelah beliau wafat," kata Joni, saat dihubungi, Rabu (10/6/2020).
Joni menerangkan jika DAW yang dibawa ke salah satu rumah sakit swasta di Surabaya merupakan Pasien dalam Pengawasan (PDP).
Kemudian di rumah sakit tersebut, dokter pun melakukan pemeriksaan awal dengan melakukan rapid test dan CT scan.
"Di sana, dokternya cukup teliti, (DAW) dilakukan pemeriksaan ketat sesuai prosedur kesehatan yang seharusnya dilakukan," ujar Joni.
• Ari Lasso Gerebek Rumah Andre, Emosi Barang Berharganya yang Hilang Ada Tersimpan: Lu Nyuruh Sule?
• Tak Tahan Dijadikan Budak, 2 ABK Kapal Terjun ke Laut Karimun, Kini Pelaku Diamankan Polisi
Ia mengungkapkan, berdasarkan hasil rapid test, DAW dinyatakan non-reaktif.
Namun, hasil CT scan, paru-paru DAW menunjukkan gejala yang khas dengan penderita Covid-19, yakni terdapat bercak putih atau ground glass opacity.
"Nah, di CT-scan ada yang disebut dengan ground glass," ucap dia.
Setelah itu, DAW pun dirujuk ke RSUD dr Soetomo dan dilakukan skoring lanjutan terhadap pasien.