VIRUS CORONA DI KARIMUN

Daya Tampung RSUD Muhammad Sani Karimun Tinggal 1, Jika Pasien Corona Banyak Akan Dirujuk ke Batam 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampak depan bangunan RSUD Muhammad Sani di Karimun. Saat ini, daya tampung pasien covid-19 di rumah sakit ini tinggal satu lagi.

Editor : Tri Indaryani 

TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Hingga Selasa (18/8/2020) pagi belum ada kabar tebaru terkait perkembangan Covid-19 di Kabupaten Karimun.

Untuk saat ini jumlah kasus pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Karimun berjumlah 21 orang.

Dari keseluruhannya, sebanyak 7 pasien telah dinyatakan sembuh dan 14 lainnya masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Kabupaten Karimun.

Bupati Karimun, Aunur Rafiq usai rapat koordinasi Gugus Percepatan Penanggulangan Covid-19 di Gedung Nasional mengatakan daya tampung ruang isolasi RSUD Muhammad Sani sebanyak 22 orang.

Namun orang nomor satu di Bumi Berazam itu menyampaikan total pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang bisa dirawat hanyalah sebanyak 15 orang saja.

Hal ini dikarenakan terbatasnya tenaga medis, terutama dokter spesialis paru di Kabupaten Karimun.

Diketahui dokter spesialis paru di RSUD Muhammad Sani hanya berjumlah satu orang saja.

"RSUD memang memiliki daya tampung 22 pasien. Mengingat terbatasnya tenaga medis, dokter ahli spesialis paru, maka kita hanya menampung 15 pasien (terkonfirmasi Covid-19). Tidak mungkin kita full kan secara keseluruhan," jelas Rafiq.

PASIEN Positif Covid-19 di Batam Tambah 7 Orang, Kebanyakan Mengaku Awalnya Batuk & Demam

Oleh karena itu, jika terjadi penambahan kasus yang mengakibatkan jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 lebih dari 15 orang maka perawatannya akan dilakukan di Batam.

"Apabila terjadinya kasus yang baru maka akan dievakuasi ke rumah sakit di Kota Batam. Tapi kita tidak mendokan ada yang baru lagi," kata Rafiq.

Ditambahkan Rafiq, pihaknya telah melakukan tracing atau pelacakan terhadap orang-orang yang diduga berkontak erat dengan para pasien.

Hasilnya ratusan orang yang diduga berkontak erat telah menjalani pengambilan sampel swab. Umumnya mereka sedang menjalani karantina mandiri di kediaman masing-masing.

"Kalau kia melihat nanti jumlahnya sangat tinggi. Kita lihat ada satu kasus yang menyebabkan penyebaran semakin tinggi. Kita sudah lakukan tracing. Kita tunggu hasilnya," sebut Rafiq. (TRIBUNBATAM.id/Elhadif Putra)

Berita Terkini