DEMO PEKERJA PT BANDAR ABADI SHIPYARD

Unjuk Rasa saat Pandemi, Pekerja PT Bandar Abadi Shipyard: Kalau tak Demo tak Ada Keadilan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja PT Bandar Abadi Shipyard, Kelurahan Tanjungjungcang, Kecamatan Batuaji menggelar aksi demo saat pandemi covid-19.

Editor : Tri Indaryani

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Munculnya wabah pendemi covid-19 di klaster karyawan, buruh industri tak mengurangi semangat para buruh galangan untuk menggelar aksi unjuk rasa di PT Bandar Abadi Shipyar, Tanjung Uncang, Batu Aji, Batam, Rabu (23/9/2020).

Mereka berdemonstrasi tepat di depan pintu masuk perusahaan menggunakan seragam, topi dan safety lengkap.

Jalanan menuju kawasan industri Tanjung Uncang itu pun tampak penuh, pasalnya kendaraan ribuan karyawan itu terparkir sepanjang jalan.

Pantauan Tribun Batam, seluruh karyawan tampak mengenakan masker, hanya penerapan protokol kesehatan sosial distancing tak diterapkan karena tetap berkerumun.

Gemuruh suara teriakan para karyawan mewarnai suasana aksi unjuk rasa.

Saat melontarkan teriakan sejumlah d iantara mereka melepas masker, bahkan menurunkan masker di dagu.

TERUNGKAP! Ternyata Ini Alasan PT Bandar Abadi Shipyard Tidak Setujui PKB dari Pekerja

"Mau gimana lagi bg, kalau tak demo begini tak ada keadilan. Kami pun tak maunya sebenarnya turun apalagi covid-covid begini," ujar seorang buruh.

Beberapa buruh lainnya juga mengaku hal yang sama, di tengah pendemi covid-19 yang menyasar karyawan hingga munculnya klaster buruh justru memberikan rasa takut kepada mereka, namun tuntutan kebutuhan berkata lain.

Seorang karyawan subkon dari perusahaan induk PT Bandar Abadi Shipyard, yakni PT Sosindo Utama Mahendra mengatakan, harus ikut berjuang bersama rekan-rekannya menuntut keadilan dengan turun unjuk rasa.

"Ya kalau bisa kita berharap, perusahaan jangan membuat ulah di masa covid-19 begini, saya juga takut demo-demo begini, maih ingat anak dan istri di rumah. Coba bayangin, dari kerumunan begini resiko penularan covid-19 itu pasti tinggi. Namun tak ada langkah lain kami. "Solusinya, iya, kami turun aksi. Daripada keluarga kami nantinya tak makan," cetusnya.

Dalam aksi itu, seluruh anggota Serikat Pekerja Mandiri (SPM) menuntut pihak perusahaan untuk melakukan pengesahan Pembuatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

FSPM sudah mengajukan PKB kepada pihak perusahaan sejak 14 September 2019 lalu.

Namun sampai saat ini belum direspon oleh perusahaan.

Bahkan sudah beberapa kali dilaksanakan rapat, bahkan sudah dilakukan mediator dengan Dinas Ketenaga kerjaan Kota Batam.

Namun pihak perusahaan tidak mau menandatangi PKB yang diajukan oleh FSPM Bandar Abadi. (Tribunbatam.id/Beres Lumbantobing)

Berita Terkini