- Hilangnya refleks batang otak, seperti respons pupil terhadap cahaya dan kedipan mata.
- Henti jantung.
- Henti napas.
Pengobatan
Herniasi otak termasuk kondisi gawat darurat yang memerlukan penanganan medis secepat mungkin.
Karena itu, penderita harus dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
Secara medis, penanganan herniasi otak umumnya meliputi:
- Pemasangan selang penyedot (drain) untuk mengeluarkan cairan serebrospinal yang berlebih di otak.
- Pemberian obat untuk mengurangi pembengkakan pada otak, seperti manitol, cairan saline, maupun diuretik.
- Pemasangan alat bantu napas. Tujuannya adalah meningkatkan laju napas penderita, sehingga menurunkan jumlah karbondioksida dalam darahnya.
- Pengambilan sampel darah atau bekuan darah juga bisa menyebabkan peningkatan tekanan di kepala dan memicu herniasi otak.
- Pengangkatan sebagian komponen tulang tengkorak guna memberikan ruang yang lebih besar untuk otak yang membengkak.
- Herniasi otak dapat dicegah dengan segera menangani kondisi peningkatan tekanan di dalam kepala.
Untuk mengetahui kondisi ini, Anda perlu menjalani pemeriksaan medis.
Oleh karena itu, Anda sebaiknya melakukan medical check-up secara berkala, terutama bila merasakan gejala yang mencurigakan.