SCADA adalah sistem yang dapat memonitor serta mengontrol distribusi air secara jarak jauh.
Baca juga: Jelang Konsesi ATB Berakhir, PT Moya Indonesia Bentuk Kantor Pelayanan Pelanggan, Berikut Lokasinya
Kendati demikian, PT Moya telah mempersiapkan sistem SCADA miliknya sendiri.
Menurut Tedi, sistem ini tak kalah canggih dengan sistem yang digunakan sebelumnya.
Menurut Tedi, secara garis besar, sisi kesiapan ambil alih pengelolaan SPAM sudah cukup matang, baik dari segi mekanisme pembayaran hingga pelayanan pelanggan di beberapa daerah kritis.
"Mudah-mudahan hari ini kita sudah finalisasi semuanya. Kita harapkan proses ambil alih ini akan berjalan dengan sebaik mungkin," tambah Tedi.
Serahkan aset hampir Rp 2 triliun
Sebelumnya, PT ATB telah memberikan seluruh fasilitas dan aset terkait pengelolaan SPAM kepada BP Batam.
Menurut Head of Corporate Secretary, Maria Jacobus, total nilai aset tersebut mencapai lebih dari Rp 1 triliun.
Baca juga: Pertaruhkan Reputasi Perusahaan, PT Moya Indonesia Jamin Penyaluran Air Bersih di Batam Lancar
"Nilainya Rp 1 triliun lebih ya.
Bahkan hampir Rp 2 triliun, kalau saya tidak salah," ujar Maria, diwawancarai, Jumat (13/11/2020).
Adapun aset-aset yang diserahkan oleh PT ATB, adalah seluruh aset yang berkaitan dengan proses pengelolaan SPAM.
Kendati demikian, Maria mengakui, ada beberapa hal yang perlu disepakati antara kedua belah pihak.
Baca juga: Pertaruhkan Reputasi Perusahaan, PT Moya Indonesia Jamin Penyaluran Air Bersih di Batam Lancar
"Apabila ada hak-hak yang sudah dipenuhi, ada hal-hal yang disepakati, maka kita tetap kooperatif dalam pengakhiran konsesi," tegas Maria.
Ketetapan PT ATB terkait aset masih sama seperti sebelumnya, yakni fasilitas yang termasuk sebagai aset intangible tidak akan diserahkan kepada BP Batam.
Aset intangible merupakan aset yang tidak berwujud, dalam hal ini, salah satunya adalah sistem SCADA.