Plt Direktur Bandara Hang Nadim Batam, Beny Syahroni menjelaskan Bandara Hang Nadim telah bekerja sama dengan RS BP Batam untuk membantu calon penumpang yang belum melakukan rapid test antigen.
Selain soal rapid test antigen, menjelang Natal dan Tahun Baru 2021, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Polsek bandara, Lanud serta semua tim sudah dilibatkan untuk saling membantu untuk mengantisipasi Natal dan Tahun Baru.
"Kami juga sudah menyiapkan beberapa hal penunjang fasilitas serta memfasilitasi masyarakat, serta personil Avsec sudah kita siapkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang," jelas Beny.
Beny juga menjelaskan bagaimana prosedur pengamanan di Bandara terkait protokol kesehatan.
Pihak Bandara selalu memperhatikan 3S1C safety security dan service no complain.
Jadi pihak Bandara selalu menampung komplain sekecil mungkin dari masyarakat.
Terkait kerja sama protokol kesehatan ada KKP dan tim gugus berada di lini terdepan.
Pihak Bandara sudah menyiapkan 9 meja untuk mengecek keabsahan surat rapid test antigen yang sudah diberlakukan untuk penerbangan tujuan Jawa, Bali dan Medan.
“Teman-teman KKP juga sudah komitmen menambah personel.
Kemudian sebelum masyarakat masuk ke konter check in untuk dilakukan pengecekan keabsahan rapid test yang dibawa, sampai di atas tetap mengisi aplikasi eHac," jelas Beny.
Menurut Beny, penerbangan dengan tujuan Bali menggunakan test PCR dan suratnya berlaku selama 7 hari.
Untuk penerbangan ke Jawa, setiap penumpang harus menyertakan rapid test antigen dengan masa berlaku suratnya selama 3 hari.
Sumatera Utara dan Bangka Belitung juga mewajibkan rapid test antigen bagi para penumpang yang hendak datang lokasi tersebut.
“Itu yang baru kita sosialisasikan. Untuk Kepri kami belum terima surat edarannya," sebut Beny.
Plt. Kepala Bandara Hang Nadim ini lalu menggambarkan data penumpang yang berangkat dari Batam selama 18—20 Desember 2020.