ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Kapal KMP Bahtera Nusantara 01 gagal berlayar ke Anambas pada Kamis (7/1/2021).
Semula KMP Bahtera Nusantara 01 akan berlayar dari Tanjunguban ke Anambas. Namun gagal berangkat.
Kepala Disdukcapil Kepulauan Anambas, Agus Basir yang menjadi penumpang kapal itu mengatakan, sejak Rabu (6/1/2021) sore sekira pukul 18.00 wib, ia sudah berada di dalam kapal KMP Bahtera Nusantara 01.
"Rencananya kapal itu akan berangkat pukul dua dini hari, tapi kita disuruh turun semua. Barang-barang sudah dimasukkan ke kapal," ucap Agus saat dihubungi melalui sambungan telepon, pada Kamis (7/1/2021).
Ia memilih menggunakan transportasi KMP Bahtera Nusantara 01 karena transportasi kapal Ferry cepat yang sebelumnya ia naiki putar balik.
Baca juga: Tak Ada Kapal Pengganti, KMP Bahtera Nusantara 01 Bakal Docking Selama Satu Bulan
Baca juga: Cuaca Anambas Hari Ini Diprediksi Hujan Ringan, Transportasi Laut Tujuan Anambas Kembali Beroperasi
"Takut saya naik Ferry kalau angin kencang begini, nanti seperti kemarin kita putar balik. Gelombang kencang juga," tuturnya.
Dari informasi Agus, penyebab kapal gagal berlayar karena ada kerusakan yang belum diketahui. Alhasil, ia memutuskan untuk kembali pulang.
"Katanya ada yang rusak, jadi kami seluruh penumpang disuruh turun semua. Bukan saya saja, ada juga Camat Siantan, dan kita tak jadi berangkat ke Matak," ungkapnya.
Hingga kini, ia belum tahu akan menggunakan transportasi apa untuk balik ke Kepulauan Anambas. Sebab, saat ini cuaca sedang tidak bersahabat.
Terkendala Cuaca Buruk
Sebelumnya diberitakan, akibat cuaca buruk, kapal MV Seven Star tujuan Anambas dari Tanjungpinang harus menunda pelayarannya.
Hal ini disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Keselamatan dan Pelayaran Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungpinang, Imran.
"Karena cuaca, pelayaran tujuan Anambas dengan MV Seven Star kita tunda dahulu," ujarnya, Senin (4/1/2021).
Imran belum bisa memastikan kapan pelayaran bisa dilanjutkan.
"Kita lihat kondisi cuaca dulu, koordinasi dengan BMKG juga masih dilakukan," jawabnya.
Baca juga: Kisah Eni Korban Banjir di Tanjungpinang, Berjibaku Tangani Banjir Seorang Diri Tanpa Suami
Baca juga: Korban Rumah Tenggelam di Desa Mensanak Lingga Dapat Bantuan dari Satpolairud dan BNPB
"Sampai saat ini belum ada (penundaan pelayaran ke Batam dan Lingga_red). Alhamdullilah masih lancar," jawabnya.
Data yang diterima Tribunbatam.id dari BMKG Hang Nadim Batam, gelombang laut di perairan Anambas mencapai 3 meter, dengan kecepatan arus laut 5 sampai 60 centimeter per detik.
Sementara cuaca di Anambas pada Senin pagi diprakirakan berawan hingga hujan. Pada siang hari berawan, dan malam hari berawan hingga hujan ringan.
BMKG Minta Lima Daerah Waspada
Sebelumnya diberitakan, lima kabupaten dan kota di Provinsi Kepri diprediksi akan diguyur hujan hari ini, Minggu (3/1/2020).
Selain Batam, BMKG memprakirakan Tanjungpinang, Bintan, Karimun dan Lingga akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sepanjang hari.
Kondisi ini sesekali diprediksi disertai petir dan angin kencang.
BMKG pun masih mengeluarkan peringatan waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sepanjang hari yang dapat disertai petir dan angin kencang di lima wilayah ini.
Selain banjir dan tanah longsor, rumah warga di pesisir rusak akibat terseret arus laut yang kuat.
Dalam prakiraan cuaca yang disampaikan BMKG Batam, bahwa sejumlah daerah hari ini, Minggu (03/01/2021) akan kembali diguyur hujan.
"Kami mengimbau warga untuk waspada," ucap Kepala BMKG melalui forecaster yang bertugas, Fauzan Lathif, Minggu (3/1/2021).
BMKG memprakirakan kondisi cuaca di Natuna dan Anambas berawan hingga hujan ringan.
Cuaca di dua kabupaten itu, diprediksi disertai angin kencang yang terjadi secara temporal dan fluktuatif pada pagi hingga sore hari.
Dari data potensi gelombang tinggi yang diterima TribunBatam.id, Perairan Batam dan Karimun mencapai 1 meter, Perairan Pinang/Bintan 2,5 meter, Perairan Lingga 2 meter.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG, Hujan Lebat, Petir dan Angin Kencang di Kepri, Minggu 3 Januari 2021
Baca juga: Hujan Lebat di Tanjungpinang, Warga Pilih Mengungsi ke Masjid, Rumah Kena Banjir
Sedangkan perairan Anambas mencapai 5 meter, dan Natuna lebih tinggi mencapai 6 meter.
Kondisi cuaca ini terjadi disebabkan pusaran angin lapisan atas (siklonik) yang terletak di sebelah barat Kalimantan Barat menyebabkan belokan (shear) curam di wilayah Bintan, Batam, Tanjung Pinang, Karimun, dan Lingga.
Kondisi kelembapan udara lapisan atas juga sangat basah, sehingga memungkinkan awan hujan terbentuk secara masif dalam area yang luas.
"Untuk transportasi laut dan aktivitas kelautan dihimbau agar waspada terhadap gelombang tinggi dan angin kencang di wilayah Perairan Bintan, Perairan Lingga, Perairan Utara Bangka dan Perairan Natuna dan Anambas.
Masyarakat pesisir seluruh dihimbau waspada gelombang pasang air laut yang dapat melebihi potensi tinggi pasang maksimum biasa," ucapnya.
(tribunbatam.id/Rahma Tika/Endra Kaputra)
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google