Menurut dia, bergabung ke NU atau Muhammadiyah merupakan pilihan tepat.
Baca juga: Komika Pandji Pragiwaksono Buka Suara, Kontroversi Bandingkan FPI, NU, Muhammadiyah
Baca juga: Kiai Miftachul Akhyar Diusung NU Sebagai Kandidat Ketum MUI 2020-2025, Muhammadiyah Belum Ada Calon
Baca juga: Nasib Pilkada di Masa Pademi, COVID19 Tingkat Darurat, Muhammadiyah dan PBNU Usul Ditunda
"NU dan Muhammadiyah memiliki fondasi kebangsanaan yang kuat,
jadi akan susah paham radikal berkembang di dalam.
Mereka saling menjaga anggotanya," kata politikus Partai NasDem ini.
Menurut Sahroni, pemerintah perlu terus memantau kegiatan mantan anggota FPI agar tidak terjerumus dalam kegiatan terlarang.
Semua berhak berorganisasi dan berserikat, tapi tentu tidak melanggar hukum dan konstitusi.
"Bila terindikasi melakukan aktivitas yang melanggar undang-undang, ya pasti akan ditindak tegas," tegas Sahroni.
Baca juga: Negara Tak Boleh Kalah, PP Muhammadiyah Pedagang Pasar Dikejar-kejar Elite Dibiarkan Melanggar
Baca juga: Muhammadiyah: Elite Dibiarkan Langgar Protokol Kesehatan, Pedagang Dikejar Sampai Tak Berjualan
Baca juga: Hadir di Pelantikan Pengurus Baru, Isdianto Ajak Pemuda Muhammadiyah Bersama Membangun Kepri
Gabung GP Ansor
Dicabutnya izin Front Pembela Islam (FPI) oleh pemerintah membuat organisasi masyarakat yang dipimpin Rizieq Shihab tersebut tak diakui sebagai ormas di Indonesia.
Di beberapa daerah eks anggota FPI kemudianmengumumkan nama baru tak terkecuali bergabung ke ormas yang sudah ada dan sah diakui negara.
Di Sumatera Selatan, Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor mencatat, setidaknya sekitar 30 orang eks anggota FPI masuk ke organisasi mereka.
Baca juga: Hasil Investigasi Komnas HAM, Ada Pelanggaran HAM oleh Aparat saat Tewasnya Laskar FPI
Baca juga: Teka-teki Transaksi Luar Negari di Rekening FPI, Pengamat Singgung Modus Operandi Arab Spring
FPI resmi dibubarkan oleh pemerintah pada 30 Desember 2020 kemarin.
Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Sumatera Selatan Ahmad Zarkasih mengatakan,
mereka menerima siapa pun yang ingin bergabung ke GP Ansor termasuk para mantan anggota FPI.
Sebab keduanya merupakan sesama Muslim dan Nahdatul Ulama (NU).