Tak Ada Tempat Bagi Koruptor di Korut, 1 Orang Ditembak Mati di Depan Umum, Keluarga di Asingkan

Editor: Eko Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kim Jong Un

TRIBUNBATAM.id - Di negara Korea Utara, Koruptor tidak diberikan tempat untuk hidup.

Tidak hanya pelaku, keluaraganya juga akan merasakan pengucilan oleh negara.

Hal itu dibuktikan oleh Presiden Korea Utara Kim Jong Un.

Dirinya melakukan eksekusi mati kepada salah seorang koruptor di depan umum.

Selain itu, keluarga pelaku diasingkan ke sebuah desa dan semua hartanya disita negara.

Baca juga: Kongres HMI XXXI Surabaya Ricuh, Peserta Emosi Lempar Pintu Kaca, Polisi Tangkap Enam Orang

Baca juga: Malaysia Bakal Gelontorkan Dana Kompensasi Jika Vaksin Covid-19 Timbulkan Efek Samping

Baca juga: KISAH Sukses Perantau di Batam Lewat Batik, Indra Sugiyono Serukan Produk Dalam Negeri

Seorang manajer pemerintahan Korea Utara yang melakukan korupsi dieksekusi mati hingga keluarganya diasingkan.

Orang itu menjabat sebagai Manajer Kantor Kehutanan di Provinsi Chagang, menurut laporan Daily NK pada Rabu (23/3/2021). 

Manajer itu dieksekusi di depan umum atas tuduhan penyelundupan sejumlah besar pohon ke China selama 5 tahun terakhir, untuk memperkaya diri sendiri.

Pejabat yang dilabeli sebagai koruptor itu dilaporkan dijatuhi hukuman berat karena melanggar perintah Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.

Pada 19 Maret lalu, seorang sumber mengatakan kepada Daily NK bahwa: "Menurut pengumuman oleh kantor kehutanan Kabupaten Chosan, manajer kantor kehutanan, keluarga mereka, dan pejabat dari pemerintah kabupaten dan provinsi menghadiri eksekusi seorang pria berusia 50-an bernama Kang."

Dalam gambar yang diambil pada tanggal 25 Agustus 2020 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada tanggal 26 Agustus 2020 ini, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tengah) menghadiri pertemuan biro politik dan dewan kebijakan eksekutif Komite pusat ke-7 Partai Pekerja Korea (WPK) di Pyongyang. (STR / AFP / KCNA VIA KNS)

"Dia adalah manajer dari kantor kehutanan setempat," jelas sumber itu.

Menurut sumber, awal mula eksekusi ini karena Kongres Partai Kedelapan mengungkap skandal korupsi Kang.

Setelah itu, kantor kejaksaan provinsi meluncurkan pemeriksaan ke Kantor Kehutanan Chosan.

Diketahui Kantor Kehutanan Chosan bertugas menghasilkan kayu untuk mendukung pertambangan di Tambang Batubara Jikdong di Sunchon, Provinsi Pyongan Selatan.

Namun ternyata hasil pemeriksaan mengungkap dinas ini bahkan gagal memenuhi 50 persen dari targetnya.

Sebanyak 7 orang dari departemen inspeksi ekonomi kantor kejaksaan provinsi menemukan Kang mengirim kayu ke perbatasan Wiwon.

Halaman
123

Berita Terkini