TRIBUNBATAM.id - Foto yang menampilkan seorang anak diikat di sebuah tiang memicu kemarahan warganet.
Warganet marah dengan aksi pelaku yang mengikat bocah itu di sebuah tiang di tepi jalanm raya.
Bekalangan diketahui pelaku yang mengikat bocah itu di tiang adalah ayahnya sendiri.
Baca juga: Dalam 3 Bulan, 22 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Terjadi di Tanjungpinang Selama 2021
Baca juga: Satreskrim Polresta Barelang Dapat Penghargaan Lagi, Sukses Ungkap Kasus Kekerasan Anak
Ayahnya ternyata kesal dengan sikap anaknya yang dianggap malas belajar.
Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 11.00 pada 15 April, di pinggir jalan Distrik Cao Loc, Provinsi Lang Son.
Warga yang melintas menemukan seorang anak laki-laki berusia 10 tahun duduk di pinggir jalan dengan rantai besi mengikat lehernya.
Dia diikatkan ke sebuah tiang listrik di pinggir jalan raya.
Diberitakan tribun-medan.com dalam artikel Bocah 10 Tahun Diikat di Tiang Listrik di Pinggir Jalan, Netizen Marah, Sang Ayah Ungkap Alasannya, orang-orang yang lewat mengambil gambar kejadian tersebut dan mempostingnya di media sosial.
Foto-foto yang beredar tentu saja membuat banyak orang marah dan mengutuk tindakan jahat karena sudah mengikat anak-anak tersebut.
Baca juga: 11 Poin Telegram Kapolri Terbaru, Media Massa Dilarang Tampilkan Tindakan Kekerasan Aparat Polisi
Baca juga: Warga Kaveling Sagulung Bahagia Tewas Tergantung, Polisi: Sementara Tak ada Tanda Kekerasan
Saat diklarifikasi, kantor polisi setempat mengonfirmasi bahwa Vu Duc, adalah ayah dari anak tersebut.
Ia mengaku merantai anaknya, VHD, yang duduk di kelas 4 di tiang listrik.
Menurut surat kabar, di kantor polisi, Vu Duc mengatakan ia melakukannya karena anaknya malas belajar.
Dia akhirnya marah dan merantai leher anaknya untuk menakut-nakutinya dan memaksanya agar pergi ke sekolah.
Setelah 15 menit mengikat anak itu di tiang listrik, Vu Duc membuka rantai tersebut dan membawa anaknya pulang.
Terkait kejadian tersebut, menurut Koran Tien Phong, polisi juga menahan 1 rantai sepanjang 2 meter yang digunakan untuk mengikat anak tersebut.
Baca juga: Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan Internasional, Suryani:Perempuan Harus Mandiri secara Ekonomi