TB: Lalu, kira-kira ada tidak peran Wali Kota dalam manuver-manuver partai politik, sebab Wali Kota juga seorang petinggi dalam satu partai politik?
RP: Jadi ibu Wali Kota Tanjungpinang kalau kita lihat intens ya turun ke tengah masyarakat, dan kita paham juga beliau ini Wali Kota, tentu punya hasrat untuk kembali di 2024 mempertahankan kekuasaannya di 2024. Tentu ini menjadi pertanyaan serius, dengan siapa beliau lebih nyaman? Kita lihat banyak wakil dengan wali kota itu bercerai di tengah jalan. Seperti Bintan, Tanjungpinang di 2018, kemudian Pilkada Gubernur dan banyak daerah di Indonesia tidak harmonis ketika mereka betemu di Pilkada berikutnya.
Ini juga harus dipertimbangkan oleh Wali Kota saat ini, jadi itu wajar saja dan tidak ada persoalan secara politik, tapi dinamika ini akan menjadi suatu langkah politiknya Nasdem kalau Ibu Rahmah masih di Nasdem, kalau nanti pindah lagi ke partai lain ini persoalannya akan lain lagi, tapi tentu Nasdem memiliki kepentingan dalam jangka panjang terhadap siapa wakilnya nanti.
Jadi siapapun yang menang adalah pilihan terbaik anggota DPRD mewakili 260 ribu jiwa, jadi pasangan itu akan berjalan dengan baik sampai tahun 2023 dan tentunya bisa mengatasi covid-19.
(Tribunbatam.id/Muhammad Ilham)
*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Kepri
Berita tentang Tanjungpinang