TRIBUNBATAM.id - Selain Sinovac dan AstraZeneca yang lebih dulu didistribusikan pemerintah, hadirnya vaksin Moderna melengkapi vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia.
Banyak kalangan dan persepsi publik menyatakan dua vaksin terakhir adalah yang terbaik hingga ada kesan prestise ketika menerimanya.
Baik vaksin Moderna maupun vaksin Pfizer sebenarnya sangat mirip, karena menggunakan teknologi mRNA, yang sebelum pandemi telah diuji coba pada manusia.
Seperti Pfizer, vaksin Moderna diberikan dalam dua dosis.
Namun, jika ada jarak tiga pekan antara dosis Pfizer, vaksin Moderna berjarak empat pekan antara dosis pertama dan dosis keduanya.
Meski vaksin Pfizer/BioNTech dan Moderna serupa, keduanya tidak identik.
Dosis Moderna mengandung 100 mikrogram vaksin, sedangkan dosis Pfizer mengandung 30 mikrogram vaksin.
Baca juga: 3 Syarat Penerima Vaksin Moderna, WHO Sebut Manjur Nyaris 100 Persen Halau Covid-19
Baca juga: Meski Kemanjurannya 100 Persen, Vaksin Pfizer Timbulkan Efek Samping Ini
Moderna saat ini disuntikkan pada para tenaga kesehatan sebagai booster (penguat) vaksin yang telah diberikan sebelumnya.
Menurut laman Indonesia.go.id, vaksin Moderna ditargetkan untuk 1,47 juta tenaga kesehatan.
Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin berharap semua tenaga kesehatan akan mendapatkan vaksin Moderna sesegera mungkin.
Seperti vaksin Pfizer, vaksin ini diharapkan bisa diberikan kepada anak-anak berusia 12 tahun ke atas, meski diperlukan persetujuan secara terpisah untuk ini.
Moderna adalah perusahaan asal Amerika Serikat dan vaksin buatannya sudah digunakan secara luas di sana, setelah izin penggunaan daruratnya keluar pada bulan Desember.
Dikutip dari Kompas.com, lebih dari 140 juta dosis vaksin Moderna telah diberikan di Amerika Serikat sejauh ini.
Pada Kamis (5/8/2021), Moderna mengatakan vaksin buatannya 93 persen efektif hingga enam bulan setelah dosis kedua.
Ini berarti hampir tidak ada perubahan dari angka kemanjuran 94 persen yang dilaporkan dalam uji klinis aslinya.
Data enam bulan juga menunjukkan vaksin Moderna masih memberikan perlindungan 98 persen terhadap keparahan dan 100 persen efektif mencegah kematian yang disebabkan oleh Covid-19.
Namun, data tersebut tidak memperhitungkan kinerja vaksin terhadap varian Delta yang lebih menular.
Otoritas kesehatan di AS hanya memperingatkan efek samping yang relatif ringan dari vaksin Moderna, seperti rasa sakit di lengan yang menerima suntikan.
Hal lainnya yang dilaporkan adalah kelelahan, nyeri otot, demam, dan kedinginan, setelah menerima suntikan.
Baca juga: Seorang Warga Batam Ketahuan Daftar Vaksinasi Moderna Padahal Sudah 2 Kali Vaksin Sinovac
Baca juga: SIMAK Syarat dan Lokasi Vaksin Covid-19 Moderna, Mulai Diberikan ke Umum
Indonesia terima 8 juta dosis
Indonesia menerima hibah vaksin Covid-19 Moderna dari Covax Facility sebanyak 8 juta dosis.
Masyarakat yang belum divaksinasi sudah bisa mendapat suntikan vaksin Covid-19 asal perusahaan farmasi Amerika Serikat itu.
Namun vaksin Moderna tak boleh diberikan kepada orang dengan riwayat reaksi alergi parah terhadap komponen vaksin apa pun.
Vaksin ini juga tidak boleh diberikan kepada orang yang berusia kurang dari 18 tahun.
Berikut adalah tiga syarat khusus bagi penerima vaksin Moderna dilansir dari indonesia.go.id:
1. Vaksin Covid-19 Moderna diberikan untuk masyarakat yang tidak dapat menggunakan vaksin AstraZeneca dan Sinovac.
Hal itu berdasarkan surat keterangan dokter di fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama maupun lanjutan.
2. Vaksin Moderna hanya diberikan kepada masyarakat umum yang belum pernah menerima suntikan dosis vaksin Covid-19 pertama maupun kedua.
3. Vaksin Moderna saat ini diprioritaskan untuk kelompok masyarakat yang memiliki kondisi immunocompromised.
Kondisi immunocompromised termasuk orang dengan gangguan autoimun, penderita kanker, gagal ginjal dan lain-lain.
Di luar kondisi tersebut, masyarakat disarankan menggunakan pilihan vaksin lain.
Masih mengutip indonesia.go.id, terkait soal tata laksana penanganan vaksin Moderna, Kementerian Kesehatan meminta agar para fasilitas layanan kesehatan menyimpan vaksin Moderna dalam freezer pada suhu minus 25°C sampai minus 15°C di Dinas Kesehatan.
Sedangkan pada fasilitas pelayanan kesehatan dapat disimpan pada vaccine refrigerator bersuhu 2-8°C.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengalokasikan sebanyak 200.060 dosis vaksin Moderna untuk Jakarta, dari total alokasi secara nasional sebanyak 5.102.300 dosis vaksin Moderna.
Vaksin dengan platform mRNA ini diberikan sebanyak dua dosis dengan masa interval atau jarak waktu antara suntikan dosis vaksin pertama dengan suntikan kedua 28 hari.
Adapun efek samping vaksin Moderna berdasarkan informasi CDC, antara lain:
- Pada lengan yang disuntik:
1. Nyeri
2. Kemerahan
3. Pembengkakan
- Di seluruh tubuh Anda:
1. Kelelahan
2. Sakit kepala
3. Nyeri otot
4. Panas dingin
5. Demam
6. Mual
Baca juga: Rusia Akan Bangun Pabrik Vaksin Covid-19 Sputnik V di Indonesia
Melansir Kompas.com, Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) Hindra Irawan Satari mengatakan, KIPI yang paling banyak dirasakan oleh penerima vaksin Moderna adalah nyeri di tempat suntikan.
Menurutnya, sejauh ini belum ada KIPI berat atau serius pada vaksin Moderna.
"Tidak ada (KIPI serius)," kata Hindra, Sabtu (21/8/2021).
Meski demikian, ia menjelaskan potensi KIPI yang bisa dirasakan oleh penerima vaksin Moderna.
Beberapa gejala ringan yang mungkin terjadi adalah nyeri, kemerahan atau bengkak di tempat suntikan.
Sementara, potensi gejala umum atau moderat yang muncul adalah lemas, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, demam, dan mual.
Untuk KIPI serius, Hindra menyebut reaksi yang mungkin akan terjadi adalah miokarditis dan perikarditis (radang otot jantung).
"Namun sampai saat ini belum ada laporan KIPI serius moderna yang diterima Komnas, semua bersifat non-serius, yang ringan sampai moderat. Mudah-mudahan demikian selanjutnya," kata dia.
Jika mengalami gejala tersebut, Hindra menyebut masyarakat bisa mengonsumsi paracetamol.
Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Kepri Menurun, Ansar Ahmad Paparkan Capaian Vaksinasi Terkini
Baca juga: Alasan Tak Perlu Cetak Kartu Vaksin Covid-19, Kenapa?
Baca juga: Ini Alasan Warga Batam Pilih Vaksin Moderna
.
.
.
(*/ TRIBUNBATAM.id/ Tribunnews.com/ Kompas.com)