LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Puskesmas Lanjut menangani 4 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Singkep Pesisir sejak Januari tahun 2021.
Diketahui sebelumnya, tercatat hingga saat ini ditemukan sebanyak 15 kasus demam berdarah di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri mulai Januari hingga September tahun ini.
Adapun wilayah yang tercatat dalam penanganan kasus DBD.
Di antaranya Kecamatan Singkep, Kecamatan Lingga, Kecamatan Selayar dan Kecamatan Singkep Pesisir.
Kecamatan Singkep Pesisir ditemukan sebanyak 4 kasus yang ditangani Petugas Kesehatan Puskemas Lanjut sejak Januari 2021.
Baca juga: Kasus DBD di Lingga, 15 Warga Terjangkit Demam Berdarah Dengue hingga September 2021
Baca juga: Demam Berdarah Renggut Nyawa Balita di Karimun
Hal itu dikarenakan sebelumnya, penemuan kasus itu akibat hujan yang melanda wilayah Singkep sehingga terjadi genangan air dan memicu perkembang biakan nyamuk Aedes aegypti.
Pj Pemberantasan Penyakit (P2) Puskesmas Lanjut, Zaimah menyebutkan ada dua wilayah yang ditemukan kasus ini, diantaranya Desa Pelakak dan Desa Berindat.
Ia mengungkapkan, wilayah Desa Pelakak paling banyak ditemukan, yakni dengan tiga kasus dan satu kasus di Desa Berindat.
"Kemarin waktu survei, di Pelakak ditemukan jentik-jentik di tempat minuman burung," ungkap Zaimah kepada TribunBatam.id, Minggu (19/9/2021).
Zaimah mengungkapkan, bahwa untuk September ini belum ditemukan kasus baru DBD, meski akhir-akhir ini wilayah Lingga diguyur hujan.
Kasus DBD lain juga terdapat di wilayah Kecamatan Singkep.
Setidaknya juga terdapat sebanyak 4 kasus DBD yang ditangani oleh Puskesmas Dabo Lama, yang ditemukan pada Januari dan Februari 2021 lalu.
Ada pun penaggulangan yang dilakukan, berupa penyelidikan epideomologi, pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dan Fogging focus.
Untuk di wilayah Singkep sendiri, diantaranya di Teluk Ru Kelurahan Dabo, Kampung Boyan Desa Batu Berdaun, Bukit Abun Kelurahan Dabo Lama, dan Jalan Kesehatan Kelurahan Dabo.
Baca juga: Demam Berdarah di Karimun Makan Korban Jiwa, Seorang Balita Meninggal Dunia
Baca juga: Punya Gejala yang Hampir Mirip, Ini 4 Perbedaan Demam Berdarah dan Covid-19
Berdasarkan informasi yang TribunBatam.id, penerapan dan pencegahan DBD dilakukan dengan 3M, yakni dengan:
1. Menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain
2. Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya
3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.
DBD di Lingga
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun 2021 di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri sebelumnya mengalami penurunan dibanding tahun lalu.
Tercatat hingga saat ini, ditemukan sebanyak 15 kasus demam berdarah di Lingga mulai Januari hingga September 2021. Terakhir pada Juli lalu. Namun jumlah itu masih bisa bertambah.
Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Lingga, Wirawan Trisna Putra mengatakan, 15 kasus DBD tersebut tersebar di beberapa wilayah.
Ada pun wilayah yang masih dalam penanganan kasus DBD, di antaranya di Kecamatan Singkep, Kecamatan Lingga, Kecamatan Selayar Selayar dan Kecamatan Singkep Pesisir.
Wirawan menuturkan, kasus paling dominan berada di Kecamatan Singkep, meski tidak terlalu signifikan.
Baca juga: HINGGA April, 251 Warga Batam Terjangkit Demam Berdarah
Baca juga: Demam Berdarah Masih Ancam Batam, Dinkes Minta 1 Rumah Ada 1 Petugas Jumantik
Sementara sepanjang tahun 2020 lalu, ditemukan sebanyak 40 kasus demam berdarah.
"Kasus DBD untuk tahun 2021 ini mengalami penurunan dibandingkan 2020 lalu. Dan alhamdulilah sampai hari ini kasus meninggal duna akibat demam berdarah tidak ada," jelas Wirawan.
Wirawan mengingatkan, faktor cuaca seperti hujan memungkinkan nyamuk Aedes Aegypti dapat berkembang biak.
"Selain itu kebersihan lingkungan, lalu tempat-tempat penampungan air yang memang merupakan tempat berkembang biaknya nyamuk demam berdarah ini," ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Dabo Lama di Kecamatan Singkep, dr Yan Cahyadi Anas mengatakan, pihaknya telah menangani sebanyak 4 kasus DBD selama 2021 ini, dominan di wilayah Kelurahan Dabo.
Untuk penanggulannya, pihaknya melakukan penyelidikan epidemiologi, pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dan fogging focus.
"Ada empat wilayah yang kami tangani, yaitu di Teluk Ru Kelurahan Dabo, Kampung Boyan Desa Batu Berdaun, Bukit Abun Kelurahan Dabo Lama, dan Jalan Kesehatan Kelurahan Dabo," sebut Yan kepada TribunBatam.id, Jumat (17/9/2021).
Baca juga: Kasus Malaria di Anambas Lebih Tinggi Dibanding DBD Tahun Lalu
Baca juga: Seorang Balita di Karimun Meninggal Akibat DBD, hingga Juni sudah 165 Kasus
Yan mengungkapkan, wilayah yang terjadi kasus DBD itu merupakan perumahan yang cukup padat penduduk.
Ia mengimbau agar masyarakat bisa mewaspadai potensi penyakit demam berdarah, terlebih lagi di musim hujan.
"Terapkan 3M untuk pencegahan Demam Berdarah Dengue.
Untuk penanganan perorangan biasanya mereka dilakukan perawatan di rumah sakit," tutupnya.(TribunBatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya Google
Berita Tentang Lingga