BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Kebakaran lahan terjadi di belakang Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Bintan, tepatnya di Km 16 Desa Toapaya Selatan, Selasa (12/10/2021) siang.
Api tampak cepat membesar selain karena kondisi cuaca terik disertai tiupan angin yang kencang.
Akibatnya, rumput ilalang dan ranting-ranting pohon yang berada dibelakang Kantor Kejari Bintan dan BP Kawasan Bintan ludes terbakar.
Belum diketahui pasti penyebab kebakaran lahan di sana.
Namun, warga yang berada dekat lokasi kebakaran menyampaikan jika lahan tersebut diduga sengaja dibakar.
Baca juga: KARHUTLA di Lingga, Api Bakar Lahan di Desa Persing Singkep Pesisir
Baca juga: KARHUTLA di BATAM, Hutan Dekat TPU Sei Temiang Terbakar Lagi, Jadi Atensi Polisi
"Itu barusan terbakar," ucap warga Bintan itu singkat.
Api pun terus berkobar di sana, kabut asap pun menyelimuti lokasi dan sampai menutupi akses jalan utama Tanjungpinang-Bintan.
"Sangat rawan kalau membakar di tengah cuaca panas saat ini.
Buang puntung rokok saja mungkin bisa hidup kalau cuaca seperti ini," tutupnya.
Hingga berita ini di turunkan api masih membakar lahan di sana.
BUKAN Pertama
Kebakaran lahan di Bintan diketahui bukan yang pertama.
Anggota UPTD Damkar Toapaya bintan sebelumnya berjibaku memadamkan api yang melahap semak belukar di RT03/RW04 Kampung Mentras Desa Toapaya Selatan, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.
Petugas damkar bersama Satgas Babin dan Polsek di sana tampak berjibaku turun kelokasi untuk memadamkan api.
Setidaknya satu jam lebih, api pun berhasil dipadamkan oleh petugas.
"Karhutla di Bintan yang terjadi di lokasi ini, menghanguskan hampir 1 hektare lahan," ungkap Kepala UPTD Damkar Toapaya Nurwendi, Rabu (17/2/2021).
Baca juga: Info Cuaca Anambas, BMKG Ingatkan Waspada Potensi Hujan dan Karhutla, Senin 15 Maret 2021
Baca juga: Marak Karhutla, Ini Sanksi Pidana Bakar Lahan Kata Kanit Binmas Polsek Bintan Timur
Nurwendi belum mengetahui penyebab pasti kebakaran lahan di Kampung Mantras di Desa Toapaya Selatan ini.
Meski demikian, ia berharap kepada warga Bintan di tengah musim kemarau yang saat ini melanda Bintan.
Masyarakat diharapkan tidak membakar sampah sembarangan.
Apalagi sengaja membakar lahan untuk membuka lahan bercocok tanam.
Hal itu sangat disayangkan dan ada unsur pidana yang akan menanti jika ketahuan.
"Pihak kepolisian dari Polsek Gunung Kijang dan Babin Toapaya Selatan juga turun kelokasi kebakaran ini dan masih mencari tahu penyebabnya.
Jadi kepada warga saya mengimbau untuk tidak membakar sampah atau lahan dengan sembarangan.
Apalagi di tengah cuaca panas yang saat ini lumayan terik, sangat berbahaya dan bisa menimbulkan kebakaran besar," ucapnya.
BUPATI Bintan Bereaksi
Kasus kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla di Bintan itu sebelumnya juga memancing reaksi Bupati Bintan yang ketika itu masih dijabat Bupati Bintan Apri Sujadi.
Dua daerah yang paling sering terjadi Karhutla di Bintan di antaranya Kecamatan Toapaya dan Bintan Utara.
Dari data yang diterima, kasus Karhurla di Bintan, khususnya Kecamatan Toapaya sebanyak 11 kasus.
Baca juga: Polsek Sekupang Tangkap 2 Tersangka Karhutla di Batam, Terancam 8 Tahun Penjara
Baca juga: Tebas Hutan Lindung dan Bakar Lahan, Polsek Sekupang Tahan Tersangka Karhutla di Sei Temiang
Ini terjadi hanya selama dua bulan di Awal Tahun 2021.
Akibatnya, sebanyak 31 Hektare lahan yang terbakar.
Sedangkan di Kecamatan Bintan Utara, setidaknya api membakar 35 Hektare.
Apri kembali mengimbau agar masyarakat dapat waspada terhadap kebakaran hutan dan lahan.
Apri mengingatkan agar masyarakat sebaiknya tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena cuaca sekarang panas dan angin kencang sehingga hal ini akan membuat kebakaran semakin sulit dikendalikan.
“Ya jangan membuka lahan dengan cara membakar, apalagi kondisi cuaca yang panas saat ini," ujarnya, Jumat (12/2/2021).(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Bintan