Baca tanpa iklan
TRIBUNBATAM.id - Siapa saja tanpa terkecuali; wanita, pria, tua, muda bisa terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Begitu berbahayanya Covid-19, hingga otoritas kesehatan dunia tak henti-henti memberi peringatan.
Dalam laman who.int (9/7/2020) berjudul "Coronavirus disease (COVID-19): How is it transmitted?", disebutkan bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.
Seseorang dapat terinfeksi dari menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus, kemudian menyentuh wajah mereka seperti area mata, hidung dan mulut.
Baca juga: Aplikasi PeduliLindungi Jadi Senjata Ampuh Lawan Pandemi Bagi Sektor Ekonomi
Sulitnya memprediksi penularan virus corona, membuat protokol kesehatan sangat penting dijalankan saat ini.
Terlebih, saat ini pemerintah Indonesia sudah mulai membuka proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Setelah berhenti setahun lebih dampak Covid-19, PTM mulai dijalankan dengan serangkaian SOP ketat.
Dengan dimulainya PTM, orangtua diminta jangan lengah dan berharap semuanya pada pihak sekolah dan pemerintah.
Baca juga: Benarkan Ada Gelombang Ketiga Covid-19? IDI Menjawab, Epidemiolog Jelaskan Kondisi Indonesia
Baca juga: Jurus Pemerintah Tekan Covid-19 saat Libur Panjang, Evaluasi PPKM
Dilansir dari Tribunnews.com (14/10/2021), dokter spesialis anak dr Melanie Yudiana Iskandar, Sp A memperingatkan, selama PTM anak juga bisa menjadi sumber penularan Covid-19.
Hal ini dikarenakan anak memiliki risiko yang sama dengan orang dewasa.
Mungkin perbedaannya hanya di gejala.
Pada anak, gejala Covid-19 terhitung ringan, kecuali pada anak-anak yang memiliki komorbid.
Seperti obesitas atau daya tahan tubuh rendah.
Anak yang memiliki komorbid memang memiliki daya tahan tubuh lebih rendah dari anak biasa.
Baca juga: Jangan Buru-buru Beli Tiket Pesawat Terbang! Baca Dulu Cara Bepergian Selama Pandemi dan PPKM
Namun akibat gejala yang ringan tersebut, penularan Covid-19 dari anak ini sulit diprediksi.