RAMADHAN

Berpeluang Meraih Syafaat Lailatul Qadar, Inilah Keutamaan Iktikaf Jelang 10 Hari Terakhir Ramadhan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI beberapa pengunjung tengah menjalankan ibadah sholat Ashar di Masjid Agung Batam Center, Senin (12/4/2021).

TRIBUNBATAM.id - Iktikaf menjadi amalan Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya hingga meninggal dunia.

Ada beberapa keutamaan yang didapatkan Muslim saat melaksanakan iktikaf, di antaranya:

1. Mengikuti sunnah Baginda Rasulullah SAW

2. Berpeluang meraih kesempatan mulia mendapatkan Lailatul Qadar

3. Mendapatkan nilai pahala berlipat ganda dari setiap ibadah yang dikerjakan selama iktikaf

4. Melatih kekhusyuan diri dalam beribadah, terutama saat shalat dan zikir

5. Momentum untuk muhasabah diri, bertaubat dan menyesali perbuatan serta berdoa untuk kebaikan hidup di masa yang akan datang

Selain itu, iktikaf bertujuan menanamkan nilai-nilai ibadah agar lebih maksimal dikerjakan seperti tadarus Al-Quran, zikir dan lain-lain.

Baca juga: Jadwal Imsak Hari Ini di Batam, Tanjungpinang, Bintan Jumat 22 April 2022/20 Ramadhan 1443 H

Baca juga: Safari Ramadhan Wakil Bupati Anambas, Wan Zuhendra Upayakan PJU Desa Teluk Siantan

Rukun dan panduan iktikaf

Untuk meraih kesempurnaan ibadah iktikaf kita perlu mengetahui beberapa rukun yang harus dilaksanakan, yaitu niat, bertempat di masjid atau sejenisnya, berdiam diri (dalam madzhab Imam Syafi'i batasan iktikaf minimal adalah batas waktu tumaninah shalat, atau lebih lama sedikit dari waktu ruku') dan maksimalnya iktikaf adalah sepanjang waktu tanpa mengabaikan kewajiban lainnya.

Orang yang iktikaf harus seorang Muslim, sudah tamyiz, berakal, suci dari hadats besar (tidak junub, haid dan nifas), terjaga (tidak tidur), menahan diri dari syahwat dan mengetahui perbuatan yang diharamkan untuk tidak dilakukan selama beriktikaf.

Ustaz Kurnia menjelaskan, hal-hal yang membatalkan iktikaf, di antaranya jimak, murtad, mabuk yang disengaja, haid dan nifas ketika iktikaf, pingsan/hilang akal atau gila, dan keluar dari masjid atau berpaling dari tempat itikaf untuk urusan duniawi, atau dengan tanpa memiliki uzur yang syar'i.

"Jika pada saat beritikaf kemudian batal maka wajib mengulang kembali niat itikafnya," kata Ustaz Kurnia.

Baca juga: Syarat Zakat Fitrah, Bacaan Niat dan Waktu Pembayaran di Penghujung Bulan Ramadhan

Baca juga: Musim Kemarau saat Ramadhan, Bupati Anambas Minta Warga Waspada Kebakaran

Iktikaf juga menjadi salah satu sunnah yang bisa dilakukan umat Muslim untuk menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Dalam hadist riwayat Ibnu Umar, Anas dan Aisyah radhiyallahu 'anha berkata bahwa "Nabi shallallahu alaihi wa sallam biasa beritikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan sejak beliau tiba di Madinah sampai beliau wafat."

Dalam Quran Surah Al Baqarah ayat 125, Allah SWT berfirman mengenai pelaksanaan iktikaf di masjid, yang berbunyi,

Arab: وَاِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَاَمْنًاۗ وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَّقَامِ اِبْرٰهٖمَ مُصَلًّىۗ وَعَهِدْنَآ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ اَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّاۤىِٕفِيْنَ وَالْعٰكِفِيْنَ وَالرُّكَّعِ السُّجُوْدِ

Artinya:

"Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka'bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikan lah maqam Ibrahim itu tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang yang itikaf, orang yang rukuk dan orang yang sujud!"

Dikutip dari bangkapos.com, Ketua Alumni Al Azhar Mesir, Bangka Belitung, Ustaz H M Kurnia Lc MA menjelaskan Iktikaf salah satu amalan sunnah di bulan suci Ramadhan, karena telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Sebagaimana dalam sebuah riwayat yang disampaikan Ummul Mukminin Sayyidah Aisyah Ra, Beliau berkata;

كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ

Artinya:

"Biasanya (Nabi Muhammad sallallahu’alaihi wa sallam) beritikaf pada sepuluh malam akhir Ramadhan sampai Allah wafatkan Beliau." (H.R. Bukhori & Muslim)

"Iktikaf secara bahasa adalah menetap pada sesuatu dan menahan jiwa untuknya. Sedangkan secara istilah, iktikaf adalah tinggalnya seorang Muslim yang mumayyiz di dalam masjid dalam rangka melakukan ketaatan kepada Allah Azza Wa Jalla," jelas Ustaz Kurnia, dikutip dari artikel bangkapos.com pada Ramadan 2020.

Baca juga: Memasuki Pertengahan Puasa, Simak Kumpulan Doa Sepuluh Hari Kedua Ramadhan 2022

Baca juga: Tips Konsumsi Kopi Saat Puasa agar Tak Dehidrasi

Dengan makna lain iktikaf juga berarti berhenti atau diam di dalam masjid dengan niat semata untuk beribadah kepada Allah SWT.

Ustaz Kurnia mengatakan, tidak ada perbedaan pendapat yang signifikan di kalangan para ulama mengenai tempat yang paling afdol untuk beriktikaf, yaitu di masjid atau di musala.

Namun ada pendapat menurut pandangan mazhab Imam Hanafi, bahwa diperbolehkan untuk beriktikaf di musala al-bait, atau tempat salat yang ada di rumah (khususnya ini berlaku untuk perempuan) sebagai langkah antisipasi terjadinya fitnah dan mudorat saat perempuan berada di luar rumah yang termaktub di dalam kitab al-Fiqhu al-Islaami Wa Adillatuhu, karya ulama yang bernama Wahbah al-Zuhayli.

Dari Abu Sa’id Al-Khudriy R.a, Rasulullah SAW bersabda;

الْأَرْضُ كُلُّهَا مَسْجِدٌ إِلَّا الْمَقْبَرَةَ وَالْحَمَّامَ

Artinya:

"Bumi ini semuanya merupakan masjid (tempat sujud untuk salat) kecuali kuburan dan kamar mandi."

Waktu iktikaf

Menurut Ustaz Kurnia, setidaknya ada tiga waktu yang lebih afdol untuk melaksanakan iktikaf:

1. Di sepertiga malam atau setelah bangun tidur

Memulai iktikaf setelah lewat pukul 12 malam sampai menjelang waktu sahur

Amalan yang dilakukan adalah memperbanyak qiyamul lail, salat taubat, salat tahajjud, salat hajat, zikir dll.

2. Setelah salat isya, tarawih dan witir

Adapun amalan yang bisa dilakukan adalah tadarus Al-Quran, zikir (istighfar, tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil).

3. Setelah melaksanakan salat subuh berjemaah

Melaksanakan iktikaf setelah salat subuh sampai matahari terbit, lalu melaksanakan salat sunnah isyraq dua rakaat.

"Keutamaannya kata Nabi seperti memperoleh pahala haji dan umroh," kata Ustaz Kurnia.Baca juga: Waktu yang Tepat Itikaf untuk Mendapatkan Malam Lailatul Qadar menurut Ustaz Abdul Somad.

Ustaz Kurnia mengatakan, itikaf juga merupakan usaha kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Baca juga: TIPS Agar Anak Tetap Sehat saat Puasa, Perbanyak Konsumsi Makanan Ini

Baca juga: Resep dan Cara Bikin Bakwan Sayur Sosis untuk Camilan Buka Puasa

.

.

.

(*/ TRIBUNBATAM.id)

Berita Terkini