KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Sejumlah muda mudi di Kabupaten Karimun menjaga tradisi lampi colok tetap lestari.
Ini merupakan hal yang biasa digelar dalam menyambut hari raya Idul Fitri.
Lampu colok itu merupakan lampu yang terbuat dari kaleng minuman bekas dan sumbu kompor. Kemudian lampu itu di gantung ke kayu yang tertancap ke tanah dilengkapi kawat sebagai dinding.
Lampu colok yang dinyalakan ini juga berbentuk masjid, dan pada sisi kiri dan kanan jalan dipasang ratusan lampu menghiasi ruas jalan.
Sayang, Pemerintah Daerah meniadakan lampu colok sejak tahun lalu karena minyak tanah yang langka.
Padahal, lampu colok ini sempat dipertandingkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun.
Baca juga: INI Syarat Agar Festival Lampu Colok di Karimun BIsa Digelar
Baca juga: BATAM Tiap Hari Mati Lampu, Pemilik Usaha Fotokopi Mulai Menjerit, Omzet Turun Mesin Rusak
Namun festival lampu colok hanya ada di RT 01 RW 01, Teluk Air, Kecamatan Karimun.
Masyarakat Karimun yang berada di sana diizinkan mengabadikan momen tersebut dengan mengambil foto dan video semarak lampu colok di tahun ini walaupun hanya di Teluk Air.
Ketua Persatuan Pemuda Pemudi Teluk Air yakni Wira Buana mengatakan, tercetusnya ide untuk membuat lampu colok ini karna nuansa lampu colok telah sulit ditemukan.
"Biasa lampu colok ini dijumpai setiap bulan Ramadhan. Tapi kali ini nuasa seperti itu sudah sulit ditemukan. Oleh karena itu, kami inisiatif membuat lampu colok di sini (Teluk Air-red)," ujar Wira, Minggu (1/5/2022).
Wira menyebut, untuk membuat lampu colok ini pihaknya membutuhkan 600 lampu yang terbuat dari kaleng minuman tersebut.
Pihaknya menggelar lampu colok ini bukan menggunakan bahan bakar minyak tanah, melainkan menggunakan solar.
Baca juga: Deretan Amalan Sunah Sebelum Melakukan Shalat Idul Fitri, Makan Sebelum Shalat Id
Baca juga: Bahagianya Warga Lingga Sambut Tradisi Tujuh Likur di Malam 27 Ramadan
Dalam semalam, lampu colok itu membutuhkan 2 jeriken solar ukuran 30 liter yang di banderol dengan Rp 230 ribu.
Lampu colok pun menyala dari setelah maghrib hingga pukul 22.00 WIB.
Pada malam takbir nanti, pihaknya berencana akan menghidupan hingga pagi hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah.