BATAM TERKINI

Cara Masak Daging Ternak Terjangkit PMK Menurut Dokter Hewan Batam

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam, Jusak Wira Hardja mengungkap cara memasak daging ternak terjangkit penyakit mulut dan kuku yang benar. Ia meminta warga Batam untuk tidak panik.

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Dokter hewan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam, Jusak Wira Hardja mengungkap cara memasak daging ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku atau PMK.

Menurutnya, warga tidak perlu khawatir sebab daging yang terjangkit PMK sebenarnya bisa tetap dikonsumsi asalkan cara memasaknya benar.

Penyakit mulut dan kuku diketahui menyerang hewan ternak berkuku belah.

Seperti sapi, kerbau, kambing, domba dan babi.

Provinsi Kepri pun mewaspadai benar masuknya penyakit mulut dan kuku ini.

Yang terbaru, Sebanyak 202 sapi qurban yang didatangkan dari Lampung Tengah ke Batam kini tergolong suspek menderita penyakit mulut dan kuku (PMK).

Baca juga: 202 Sapi Qurban di Batam Kiriman dari Lampung Tengah Tercatat Suspek PMK

Baca juga: Bintan Terapkan Hewan Kurban Wajib Dapat Surat Keterangan Sehat Cegah PMK

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam, Mardanis mengungkapkan, ada satu ekor sapi yang telah dipotong sapi yang dipotong paksa karena tampak mengalami gejala PMK seperti air liur yang banyak dan bercak merah di kaki.

Beberapa bagian tubuh sapi tersebut pun telah diambil sebagai sampel untuk diperiksa di Balai Veteriner Bukittinggi, Sumatera Barat, yakni laboratorium untuk memeriksa sampel-sampel suspek PMK.

Sampai saat ini, Satgas PMK Batam masih menunggu hasil pemeriksaan dari Balai Veteriner Bukittinggi.

Jusak Wira Hardja mengungkap jika manusia tidak memiliki receptor terhadap 'aphthovirus' yang menjadi penyebab penyakit mulut dan kuku atau PMK.

Sehingga, daging hewan ternak yang terjangkit PMK sebenarnya tetap bisa dikonsumsi manusia, asalkan cara memasaknya tepat.

Virus PMK yang ukurannya sangat kecil sekitar 30 nanometer ini dapat mati jika dimasak pada suhu di atas 70 derajat celcius selama 30 menit.

"Selain itu, virus ini juga sangat peka dengan perubahan Ph, jadi logikanya, ketika tertelan, akan mati dengan sendirinya karena asam di dalam lambung," jelas Dokter Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam, Jusak Wira Hardja, Kamis (30/6/2022).

Jusak mengimbau agar masyarakat tidak panik akan adanya wabah PMK ini.

Proses karantina yang dilakukan terhadap hewan ternak saat ini semata hanya untuk mencegah penularan antarsesama hewan di peternakan.

Baca juga: Cara Mengolah Daging Kurban yang Benar di Tengah Wabah PMK

Baca juga: Tanjung Pinang Jaga Rekor Zero PMK Jelang Idul Adha 1443 H, Andalkan Pasokan Kepulauan Riau

Halaman
123

Berita Terkini