TRIBUN PODCAST

Wawancara Eksklusif Pentingnya Budaya K3 Dalam Industri Shipyard dan Offshore

Penulis: Yeni Hartati
Editor: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tribun Batam Podcast - Moderator Manajer Koordinator Liputan Thomas Tonek Thomlimah Limahekin (kanan) dan tiga narasumber Perwakilan Batam Shipyard & Offshore Association (BSOA) Hendra Hartanto (kanan pertama moderator), Perwakilan Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia Kepulauan Riau (Iperindo-Kepri) Jovan (kanan kedua moderator), dan Kepala Bidang Ketenagakerjaan Dinas Tenaga dan Transmigrasi Provinsi Kepri, Said Muhammad Idris (kiri), Jumat (3/2/2023).

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Data dari sejumlah negara industri menunjukkan bahwa kecelakaan saat kerja menyebabkan hilangnya 71 juta jam waktu produktif dan kerugian laba sebesar 340 miliar rupiah.

Oleh karena itu pentingnya pemahaman terhadap budaya K3 harus ditanamkan oleh perusahaan kepada para pekerjanya.

Strategi apa yang dapat dilakukan untuk mencegah kecelakaan kerja? Bagaimana agar penerapan budaya K3 dapat berjalan dalam setiap kegiatan usaha?

Lalu apa yang ingin dicapai dari penerapan budaya K3 bagi pemerintah dan bagi dunia industri saat ini?

Kali ini akan dibahas bersama Kepala Bidang Ketenagakerjaan Dinas Tenaga dan Transmigrasi Provinsi Kepri, Said Muhammad Idris, atau di singkat dalam naskah (SMI), perwakilan Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia Kepulauan Riau (Iperindo-Kepri), Jovan, atau di singkat dalam naskah (J).

Dan perwakilan Batam Shipyard & Offshore Association (BSOA) Hendro Hartanto, atau di singkat (HH).

Berikut wawancara eksklusif Tribun Batam Podcast (Tripod) bersama tiga narasumber edisi Jumat (3/2/2023).

Tribun Batam (TB): Apa enak dan risiko berkerja di shipyard dan offshore?

Jovan (J): Setiap pekerjaan tentunya ada risiko, kalau dibilang enak kerja di shipyard untuk gaji itu memang lebih tinggi di atas UMK untuk bagian welder dan fitter. Namun dengan gaji yang di atas UMK pekerjaan itu sangat berisiko tinggi dengan kecelakaan yang dapat terjadi kapanpun saja.

Itulah kami dari departement ada yang namanya safety yang sangat penting diterapkan di shipyard ataupun offshore. Di shipyard sebenarnya selain kualitas pekerjaan dan kecepatan dalam bekerja yang paling di utamakan adalah safety.

Karena kalau tidak mengutamakan safety itu sangat bahaya bisa kecelakaan dan hal-hal yang tidak diinginkan. Walaupun sudah ada safety memang seiring berjalan kami melihat ada beberapa shipyard yang kecelakaan.

Kemudian sebelum memulai pekerjaan di shipyard itu ada Induction fungsinya untuk mempresentasikan kepada para karyawan lapangan hal yang harus diperhatikan sebelum bekerja termasuk APD dan alat safety lainnya.

Hendro Hartanto (HH): Poin pertama tadi masalah gaji sebenarnya gaji kerja di shipyard itu relatif tergantung dari skil yang di miliki para karyawan tersebut dan proyek yang dikerjakan.

Sementara risiko dimanapun tentunya ada risiko yang paling penting bagaimana caranya agar kita meminimalisir terjadinya risiko menjadi nol.

Pada dasarnya kita harus punya mindset yang benar dalam artian semua insiden bisa di minimalisir tujuannya zero incident clear. Mulai dari manajemen hingga kebawah semua harus punya mindset yang sama.

Halaman
1234

Berita Terkini