TRIBUN PODCAST

Wawancara Eksklusif Pentingnya Budaya K3 Dalam Industri Shipyard dan Offshore

Penulis: Yeni Hartati
Editor: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tribun Batam Podcast - Moderator Manajer Koordinator Liputan Thomas Tonek Thomlimah Limahekin (kanan) dan tiga narasumber Perwakilan Batam Shipyard & Offshore Association (BSOA) Hendra Hartanto (kanan pertama moderator), Perwakilan Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia Kepulauan Riau (Iperindo-Kepri) Jovan (kanan kedua moderator), dan Kepala Bidang Ketenagakerjaan Dinas Tenaga dan Transmigrasi Provinsi Kepri, Said Muhammad Idris (kiri), Jumat (3/2/2023).

Kemudian komitmen manajemen dalam mendukung K3 ini sangat penting, karna berkerja satu tim yang di butuhkan adalah solid.

TB: Bagaimana Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memberlakukan K3 di perusahaan yang ada?

Said Muhammad Idris (SMI): Memang kalau dari pihak BSOA dan Iperindo sangat berkomitmen. Jadi sesuai dengan kebijakan Kementerian Ketenagakerjaan mulai dari 12 Januari hingga 12 Februari itu ditetapkan sebagai bulan K3 Nasional.

Setiap tahunnya itu menjadi kegiatan rutin, namun di tahun ini memang banyak terobosan yang lebih banyak rangkaian kegiatannya dan puncak pelaksanaannya di 6 Februari mendatang.

Budaya K3 kita mau kedepannya seluruh tidak hanya di perusahaan dan pemerintahan saja, namun di masyarakat umum juga bagaimana menebarkan virus bahwa safety itu penting hingga menjadi habit atau kebiasaan.

Kita berharap Kepri di tahun ini ingin menjadi Pioner di tingkat Internasional.

TB: Sejauh mana K3 menjadi habit di galangan offshore?

HH: Dalam membantu kami menggunakan konsultan untuk mengimprove program K3 dan bekerjasama dengan Ducon Contruction Solution yang kami kemas menjadi satu program yang dikemas dari kepatuhan berdasarkan employer menjadi value.

Kemudian kami juga diskusi bersama karyawan seminggu sekali dan itu rutin di lakukan.


J: Kami juga melakukan hal yang sama setiap hari Kamis kami mengumpulkan semua pekerja yang tidak pernah di lewatkan, termasuk perihal safety.

Termasuk setiap apel berulang kali kami selalu mengingatkan bahwa safety sangat penting, dan safety harus dimulai dari diri sendiri.

TB: Bagaimana diskusi antar perusahaan terkait keselamatan kerja?

J: Setiap bulan kami ada memanggil beberapa subkontraktor berdiskusi terkait safety atau rapot terhadap kinerja masing-masing pekerja.

Jadi kinerja safety itu setiap hari harus berkeliling untuk melihat pekerja lapangan mana yang kurang disiplin akan safety, walaupun tidak ada yang komplain tapi kami langsung tegur atau buat catatan. Sehingga yang paling penting itu remember atau notice untuk orang yang sudah melanggar.

TB: Dari pemerintah apakah ada pengawasan yang dilakukan secara rutin?

SMI: Sejak undang-undang 23 bahwa segala pengawasan ada di Provinsi, jadi kalau dari objek yang kita awasi memang cukup banyak dibanding dengan pengawas kita yang baru ada 37 orang seKepri.

Artinya dari sisi personel memang kita terbatas, tapi sesuai Permenaker kita di atur minimal lima perusahaan dalam sebulan untuk di lakukan pembinaan dan pemeriksaan itu.

Namun untuk shipyard di Batam ada kiranya tiga bulan bahkan lima bulan sekali pengawas masuk kesini. Tapi kalau ada kasus kita langsung turun atau pengaduan, kita juga punya komitmen yang selama ini sudah dilakukan pemerintah di review kembali.

Kita menginisiasi dua tahun kedepan ingin Kepri menuju provinsi K3, oleh karna itu kedepannya bahwa kepri K3 number one dan ketika ingin berinvestasi dilihat dengan safety yang aman justru meyakinkan para investor untuk datang ke Kepri.

Halaman
1234

Berita Terkini