TRIBUN PODCAST

Wawancara Eksklusif Pentingnya Budaya K3 Dalam Industri Shipyard dan Offshore

Penulis: Yeni Hartati
Editor: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tribun Batam Podcast - Moderator Manajer Koordinator Liputan Thomas Tonek Thomlimah Limahekin (kanan) dan tiga narasumber Perwakilan Batam Shipyard & Offshore Association (BSOA) Hendra Hartanto (kanan pertama moderator), Perwakilan Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia Kepulauan Riau (Iperindo-Kepri) Jovan (kanan kedua moderator), dan Kepala Bidang Ketenagakerjaan Dinas Tenaga dan Transmigrasi Provinsi Kepri, Said Muhammad Idris (kiri), Jumat (3/2/2023).


TB: Apakah semua perusahaan yang bergabung dalam Iperindo itu semua sudah zero incident?

J: Memang kalau kita lihat kebelakang memang ada zero incident dan ada juga yang incident, namun kami sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan pasca incident cukup kongkrit. Mulai dari safety yang dilakukan bersama Dinas Ketenagakerjaan.

TB: Apa saja insiden yang sering terjadi?

J: Insiden itu banyak. Kadang memang ada gas yang meledak, kapal terbalik, ada juga karena safety dari tali yang kurang kuat sehingga pekerja jatuh dan cukup banyak kecelakaan lainnya.

Tapi kalau dilihat beberapa tahun terakhir dengan dukungan pemerintah cukup bagus. Kita juga sudah melakukan beberapa seminar dan sekarang sangat minor bahkan tidak ada.

Shipyard dan offshore itu banyak belajar dari pengalaman tujuannya untuk menghindari terjadinya kecelakaan di masa depan.

TB: Potensi kecelakaan kerja di shipyard dan offshore, apa antisipasi yang dilakukan?

HH: Paling penting itu lingkungan, simpelnya lingkungan kerjanya yang aman. Setiap pagi juga dilakukan meeting sedangkan pekerjaan yang spesifik dilakukan di ketinggian adanya navigation.

Untuk mengecek terlebih dahulu pekerjaan dengan ketinggian guna berhasil.

TB: Menindaklanjuti insiden yang terjadi apa yang dilakukan pemerintah?

SMI: Semua ada regulasinya, di perusahaan itu sudah kami lihat dari pengawasan. Ketika perusahaan terjadi kecelakaan dan tidak melapor 2x24 dan kami punya sanksi pidana.

Terkait ini dari pemerintah sudah punya komitmen tinggal bagaimana pengawasannya dari subcon-subcon yang ada.

Termasuk memberikan layanan jaminan kesehatan maupun ketenagakerjaan masing-masing pekerja di kemudian hari.

TB: Misalnya dalam shipyard atau offshore adanya insiden, apa langkah praktis yang dilakukan oleh manajemen?

HH: Kalau dari pemerintah itu 2x24 jam, kalau di internal kami itu harus 1x24 jam wajib dilaporkan sekecil apapun insiden maupun aksiden

Aksiden itu adalah kecelakaan dalam bekerja yang menyebabkan kerugian dari anggota badan, sedangkan Insiden adalah hal-hal yang hampir terjadi aksiden misalnya di objek pengerjaan pemasangan pipa yang jatuh namun tidak ada korban.

Dan itu nantinya dilakukan diskusi untuk semua pekerja dengan memberikan solusi kedepannya agar meminimalisir terjadinya kecelakaan atau zero accident and incident.

TB: Kecelakaan yang terjadi sering di subcon, apakah dari mainsubtraktornya ada standarisai tertentu termasuk K3?

J: Memang yang sering terjadi di subcon, yang dibutuhkan adalah komitmen yang dilakukan agar safety dan OPD lainnya di gunakan agar tidak terjadi kelalaian.

Sebenarnya kita sudah lalukan induction, namun dari pekerja itu tidak di pungkiri mereka ada beberapa yang menganggap remeh terkait safety.

Dengan begitu, kami disini membutuhkan peran pemerintah untuk menggelar seminar-seminar.

Halaman
1234

Berita Terkini