TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) secara serentak meluncurkan Pelayanan KB Sejuta Akseptor di seluruh Indonesia.
Program ini bertujuan untuk mencapai target Total Fertility Rate (TFR) atau rata-rata perempuan melahirkan pada angka 2,19.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad, bersama Kepala BKKBN Provinsi Kepri, Rohina dan Ketua TP-PKK Provinsi Kepri, Dewi Kumalasari antusias mengikuti pencanangan nasional secara virtual, sembari meluncurkan program ini di Kepri di Puskesmas Batu 10, Tanjungpinang, Rabu (14/6/2023).
Ansar Ahmad dalam pencanangan virtual menyatakan komitmennya terhadap program ini.
Ia menyadari pentingnya pengendalian pertumbuhan penduduk dalam memastikan keseimbangan antara sumber daya yang tersedia dengan kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Gubernur Kepri Hadiri Pelantikan DPD PKDP Tanjungpinang, Ajak Bangun Daerah
"Semua yang kita lakukan ini, program ini adalah sifatnya program yang preventif. Program preventif ini sangat erat kaitannya dengan program promotif, maka program penyuluhan dan promosilah yang harus kita lakukan secara masif," kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad.
Untuk Provinsi Kepri sendiri jumlah target akseptor adalah sejumlah 15.052 akseptor, sampai dengan jam 09.00 WIB tanggal 14 Juni 2023 sudah tercapai 12.925 akseptor atau 85,87 persen.
Rinciannya per kabupaten dan kota adalah Kabupaten Bintan 83,4 persen, Kabupaten Karimun 90,75 persen.
Kabupaten Natuna 100 persen, Kabupaten Lingga 127 persen, Kabupaten Kep. Anambas 42 persen.
Kota Tanjungpinang 104 persen, dan Kota Batam 82,59 persen.
Dalam upaya mendukung pencapaian target nasional, Gubernur Ansar Ahmad juga secara langsung akan menghubungi seluruh Bupati dan Walikota di Provinsi Kepri untuk berkomitmen terhadap Pelayanan KB Sejuta Akseptor.
Baca juga: Gubernur Kepri Ansar Ahmad Gambarkan Daerah Kepri Kepada Wapres
"Untuk kabupaten dan kota yang belum seratus persen saya akan hubungi kepala daerahnya untuk serius sehingga hari ini semuanya bisa tuntas seratus persen," ucap Ansar Ahmad.
Pelayanan KB Sejuta Akseptor ini diadakan secara serentak di seluruh Indonesia, menjangkau wilayah dari Sabang sampai Merauke.
Pencanangan ini merupakan bagian dari upaya nasional untuk meningkatkan pemakaian kontrasepsi modern atau mCPR (modern contraception prevalence rate) hingga mencapai 62,92 persen.
Selain itu, program ini juga bertujuan untuk menurunkan kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi atau unmet need sebesar 7,70 persen.