Tidak hanya Pemprov Kepri, upaya agar tarif VoA yang dianggap memberatkan wisman saat mengunjungi Provinsi Kepulauan Riau, sebelumnya ditempuh Kadin bersama tim pariwisata Batam.
Dirjen Imigrasi, Silmy Karim bahkan memberi atensi pada tarif Visa on Arrival atau VoA di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), khususnya Kota Batam.
Saat bertemu dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) bersama Tim Pariwisata Batam bersama berbagai stakeholder di Jakarta, Senin (4/12), Silmy Karim mengungkap jika pihaknya sudah menyampaikan surat ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk menurutnkan tarif VoA sebesar 50 persen.
Jika mendapat restu Kemenkeu, tarif VoA bakal turun menjadi Rp 250 ribu.
Seperti diketahui, pemberlakuan Visa on Arrival untuk sekali kunjungan ke Batam untuk turis mancanegara ditetapkan Rp 500 ribu.
Baca juga: Komisi X DPR RI Kunjungi Batam, Asita Kepri Minta Hapus Biaya VoA Wisman
Kondisi ini ditambah dengan harga tiket ferry Batam-Singapura maupun Batam-Johor Bahru, Malaysia.
"Semoga awal tahun depan sudah ada keputusan terbaik yang bisa membuat kita tersenyum bahagia. Kita berjuang bersama mewujudkan kota Batam yang ramah dan murah bagi wisatawan namun tidak murahan. Agar perekonomian Batam semakin maju dimasa depan," ujarnya dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id, Selasa (5/12/2023).
Ketua Kadim Batam, Jadi Rajagukguk mengatakan jika diskusi terkait kondisi pariwisata Batam sudah beberapa kali mereka lakukan.
Pertemuan ini menjadi ruang untuk menyuarakan secara langsung kegelisahan para pelaku industri pariwisata yang ada di Batam Kepulauan Riau.
Para delegasi ikut beraudiensi dan berdiskusi ini adalah representasi dari berbagai sektor Industri Pariwasata Batam, seperti Jasa Tour and Travel, Industri Golf, Pusat Belanja dan Mall, Industri Hotel dan Restoran, pramuwisata dan lainnya.
"Kesempatan ini telah lama kita nantikan. Pertemuan membahas persoalan ini telah kita mulai sejak 30 Januari 2023, dimana para pelaku industri 0ariwisata yang ada di Batam datang ke Kadin Batam memperbincangkan permasalahan yang mereka hadapi," kata pria yang menjabat Ketua Tim Pariwasata Batam ini.
Baca juga: Presiden Jokowi Soroti Layanan Imigrasi, Banyak Keluhan Soal KITAS dan VoA
Ia juga menyesalkan Pemerintah Daerah di Batam dan Kepri yang menurutnya belum ada solusi nyata atas tarif VoA ini.
Jadi berharap dapat berdiskusi konstruktif sekaligus mencari solusi terbaik untuk memajukan industri pariwisata Batam.
Ia menilai pariwisata adalah salah satu sendi kehidupan ekonomi di Batam, Kadin Batam pernah mencanangkan tahun pariwisata sejak 2018 hingga 2019 di Batam.
Kota ini menempati urutan ke-3 kunjungan wisatawan setelah Jakarta dan Bali.