MATA LOKAL CORNER

Nasib Laut Natuna Utara Kepri Setelah Debat Capres Kedua

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DEBAT CAPRES KEDUA - (Kiri ke Kanan) Tim Kampanye Daerah Ganjar-Mahfud Kepri Irjen (PURN) Darmawan, Direktur Kampanye TKD Prabowo Gibran Kepri Agus Wibowo, TPD Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar Kepri Wahyu Wahyudin, Dosen Fisipol Unrika Linayati Lestari, Ketua BEM Politeknik Negeri Batam Irwanda Gultom dan Dosen Ekonomi UIB Suyono Saputro saat menjadi narasumber dalam Mata Local Corner (MLC) dengan tema “Laut Natuna Utara Paska Debat Capres” di Studio Tribun Batam, Kamis (11/1).

Hasil dinamika debat ketiga menurutnya berbeda dengan yang sebelumnya.

Perlu adanya peningkatan seluruh capres dalam debat berikutnya sehingga tidak memunculkan algoritma yang lain.

"Di awal-awal banyak yang menggiring retorika Pak Anis. Debat yang sekarang dinamikanya berbeda," katanya.

Irwanda menilai atensi pemerintah kurang terhadap ekonomi kerakyatan di Natuna.

Perlu juga untuk ketahanan negara di sana.

Banyak lumbung ikan dan gas, realisasinya kepada masyarakat masih minim.

"Regulasi hukum di Indonesia perlu diperkuatkan lagi. Apalagi yang berhubungan dengan kemaritiman," katanya.

Debat Capres Cawapres dan Kesiapan Data

Sementara Dosen Ekonomi UIB, Suyono Saputro mengatakan melalui debat capres kedua, publik sudah disuguhkan dengan tayangan yang baik.

Baca juga: Gerimis Tidak Menyurutkan Warga Untuk Datang Nobar Debat Capres di TKD Prabowo Gibran

Dosen Ekonomi Universitas Internasional Batam (UIB), Suyono Saputro saat menjadi narasumber dalam Mata Local Corner (MLC) dengan tema “Laut Natuna Utara Setelah Debat Capres” di Studio Tribun Batam, Kamis (11/1).

Debat berikutnya masing-masing paslon juga harus kesiapan datanya.

"Yang namanya debat memang saling serang data. Tak boleh baper. Pak Prabowo memang tak orang kampus jadi wajar saja tak unggul sekali dalam debat. Berbeda dengan Anis dan Ganjar memang orang Kampus," katanya dalam MLC Tribunbatam.id, Kamis (11/1/2024).

Diakuinya Indonesia harus memiliki peran dalam dunia perpolitikan. Termasuk dalam konflik di China Selatan.

"Debat kemarin seru rasa saya. Sah-sah saja dalam mengangkat elektabilitas," katanya.

Suyono menuturkan dalam debat memang harus berlandaskan dengan data dan tidak menyampaikan berita bohong.

"Masalah disinggung lahan itu sah saja. Kan tinggal klarifikasi. Itukan berdasarkan data," kata pria berkacamata ini.

Suyono mengatakan adanya pinjaman negara baru tak jadi masalah sepanjang negara masih mampu.

Baca juga: Prabowo dan Ganjar Kompak Sebut Palestina saat Debat Capres

Halaman
1234

Berita Terkini