TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Anambas mendapat penilaian dan uji petik eliminasi Malaria tahun 2024.
Penilaian dan uji petik eliminasi Malaria ini dilakukan langsung oleh Tim Assesor dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang turun ke Kabupaten Kepulauan Anambas.
Kegiatan penilaian dan uji petik eliminasi Malaria secara resmi dibuka Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris di salah satu hotel di Tarempa, Kamis (3/10/2024).
Tim Assesor Kemenkes RI dr. Lukman Hakim mengatakan, kunjungan pihaknya ke Anambas ingin melakukan peninjauan dan validasi lansung terhadap indikator eliminasi Malaria.
Sebagaimana diterangkannya, ada tiga indikator yang telah terpenuhi oleh Kabupaten Kepulauan Anambas dalam mendapatkan eliminasi malaria.
Tiga indikator itu meliputi, angka penemuan malaria positif (Annual Paracite Incident) di bawah 1 per 1000 penduduk berisiko.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Anambas Jumat 4 Oktober 2024, Ada Potensi Hujan Pagi dan Siang Hari
"Jadi jumlah positif malaria dibagi jumlah penduduk Anambas sudah kurang dari 1 per 1000. Itu hitungan lamanya tiga tahun. Angka positif rate malaria di Anambas juga sudah di bawah lima persen," ujarnya.
Selanjutnya, tiga tahun berturut-turut tidak ada kejadian Malaria yang disebabkan nyamuk lokal atau tempatan.
Lalu fatality kasus Malaria di Anambas masih dalam kategori aman yang tidak menyebabkan kematian.
"Nah indikator ini yang ingin kami lihat. Kemarin itu prosesnya sebelum ini ada bimbingan, jadi Kepulauan Anambas itu sudah persentasi lewat zoom. Dari situ lah kami lihat oh ini nilainya sudah bisa, jadi dari tiga indikator sudah terpenuhi. Nah kami ke sini mau mengecek," sebutnya.
Baca juga: Tiga Rumah Sakit dan Tujuh Puskesmas di Anambas Berstatus BLUD per Januari 2024
Lebih lanjut, dipaparkan Lukman Hakim, pihaknya juga telah memberikan rekomendasi kepada Pemkab Anambas dalam hal pemenuhan penilaian dan uji petik eliminasi Malaria.
"Ada rekomendasi, yang kurang-kurang dipenuhi dulu. Lalu instrumen yang sudah disampaikan saat zoom meeting kemarin ada diperbaiki enggak. Nah instrumen itu ada tiga, Dinas Kesehatan Kabupaten Anambas, Rumah Sakit Umum Daerah dan Puskesmas," terangnya.
Menurut Lukman lebih jauh, dari proses yang berjalan saat ini Kabupaten Kepulauan Anambas berpeluang mendapatkan sertifikat penghargaan eliminasi Malaria.
"Mudah-mudahan ya doanya begitu. Kalau dari analisa kami sepertinya bisa, makanya kami turun. Tetapi itu tadi datanya valid enggak, karena kami pun punya kewajiban mempertanggungjawabkan penilaian dan uji petik ini ke pusat. Nanti itu kami di sidang, makanya peranan pemerintah di sini itu penting, datanya harus valid," sebutnya.
Sementara itu Bupati Kepulauan Anambas menyambut baik penilaian dan uji petik eliminasi malaria oleh Tim Assesor Kemenkes RI.
"Pemerintah Anambas tentu berharap dapat meraih penghargaan ini. Dalam konteks kasus ini kita bisa melihat bahwa Anambas selama tiga tahun berturut-turut tak ada kasus Malaria. Nah ini salah satu indikator yang kita penuhi dan beberapa lainnya," katanya.
Baca juga: Disdikpora Anambas Berharap Renovasi SMPN 5 Harung Hijau Bisa Diakomodir di APBD 2025
Haris juga menambahkan, meski adanya kejadian kasus malaria, nyatanya itu bukan berasal dari lokal, namun impor dari daerah endemik.
"Itulah maka penilaian dan uji petik eliminasi ini salah satu untuk bagaimana bisa aman dari Malaria ke depan, karena pemerintah menargetkan 2030 bebas dari Malaria," ucapnya.
Menurut Haris lagi, keberhasilan eliminasi malaria merupakan tanggung jawab bersama yang memerlukan dukungan mulai dari kebijakan hingga sumber daya yang dibutuhkan.
"Sampainya pada tahap penilaian dan uji petik ini kiranya semakin menguatkan pemeliharaan pasca penilaian. Mulpi dari penjagaan di pintu-pintu masuk wilayah perlu diperkuat dengan kegiatan surveilans imigrasi bersama lintas sektor," pungkasnya. (TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News